Namaku Sonny aku adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi
kesehatan swasta di salah satu kota di sumatera. Umurku 27 tahun dengan
perawakan agak gemuk dan kulit hitam wajahku biasa saja bahkan bisa di
bilang jelek. Aku tinggal sendirian mengontrak rumah kecil dengan satu
kamar, kamar mandi dan dapur. Sebagai seorang dosen tentunya aku sangat
sering melihat mahasiswa-mahasiswa cantik berpakaian seksi. tetapi aku
lebih suka melihat mahasiswa-mahasiswa berjilbab yang berpakaian seksi.
aku pun punya pacar yang cantik dan berjilbab, juga sering berpakaian
yang agak menonjolkan keseksian tubuhnya sehingga membuatku sering
menelan ludah jika sedang jalan dengannya atau berduaan dengannya. gaya
pacaran kami sangat tidak bebas, bahkan pacarku tidak memperbolehkan aku
untuk memegangi tangannya. katanya aku hanya boleh menyentuhnya setelah
kami menikah nanti. dan kemungkinan kami akan menikah sekitar 6 bulan
lagi.
seperti biasa aku bangun pagi, duduk sebentar, kemudian aku berdiri
mengambil minum dibelakang. memang sejak bangun tadi perasaan tubuhku
agak tidak enak. mungkin akan flu atau demam. kemudian aku mencoba
mandi. tubuh ku sudah agak segar setelah selesai mandi. Kemudian aku
berpakaian rapi, memanaskan motorku seperti biasa dan berangkat ke
kampus tempatku mengajar. Kebetulan hari ini adalah hari pembagian KHS
untuk mahasiswa-mahasiswa dari hasil belajar mereka semester yang lalu.
Aku mengajar pelajaran kimia, kira-kira satu setengah jam aku
mencukupkan kuliah hari ini, dan kembali ke ruanganku untuk
beristirahat. 15 menit aku beristirahat terdengar ketukan pintu dari
luar ruanganku. Aku mempersilahkan masuk, ternyata masuk 3 orang
mahasiswaku, Siti, Dita, dan Rani. Siti mempunyai tubuh mungil sekitar
155 cm, berwajah cantik, kulitnya putih bersih, memakai jilbab hitam
keemasan dengan baju berwarna merah diikat dengan ikat pinggang hitam,
mengenakan celana hipster ketat berwarna hitam membuat lekuk tubuhnya
terlihat jelas. Sedangkan Dita, wajahnya sangat manis dengan senyum
menawan dan kulit agak gelap, sikapnya agak centil dengan suara yang
centil pula, ia memakai jilbab orange terang, memakai baju orange dan
lengan hitam, memakai celana hipster abu-abu, dita agak kurus dengan
payu dara yang tidak begitu besar. Sedangkan Rani, kulitnya putih bersih
dan mempunyai tubuh yang proporsional dengan tinggi badan sekitar 168
cm, pakaiannya bak model sehingga sangat menonjolkan keseksian tubuhnya,
ia memakan baju cokelat dengan celana legging ketat tipis sebetis
berwarna cokelat dipadu dengan jilbab berwarna putih.
Aku mempersilahkan mereka duduk di sofa tamu, meskipun gairahku
menggelora melihat ketiga mahasiswaku yang cantik dan seksi ini, aku
berusaha menahan gejolak nafsuku walaupun “adikku” dibawah sana sudah
tidak bisa di ajak berkompromi lagi. Kemudian mereka mengutarakan maksud
mereka padaku,
“Pak kami sudah terima KHS semester lalu....” Rani membuka pembicaraan,
karena memang di kelas dia yang agak vokal. “Ya, trus kenapa?” sahut ku,
“begini pak, setelah dilihat ternyata nilai mata kuliah kimia kami
bertiga gagal, kami ingin mengkonfirmasi apakah nilai kami ini memang
benar gagal pak...” Lanjut Rani. Aku mengangguk kemudian mengeluarkan
berkas dari mejaku, “Ini kalian cari nama kalian dan lihat sendiri
nilainya...”. kemudian mereka memeriksa berkas itu dengan seksama, dan
terbersit kekecewaan di wajah mereka bertiga.
Mereka bertiga kemudian saling menatap dan Dita mengerdipkan sebelah
matanya pada rani dengan nakal. Rani langsung menghampiriku dengan
berputar ke belakang kursiku, dan tiba-tiba Dita mengunci pintuku dan
menutup gorden jendela dan pintuku. Lalu Rani memijat bahuku, dan
berbisik ke telingaku, “kami tau yang bapak mau, rani lihat bapak
gelisah dari tadi....” Rani kemudian memagut bibirku dengan bibirnnya
yang seksi, dan menjejalkan lidahnya dalam mulutku. Terus terang aku
belum pernah melakukan ini sebelumnya, sehingga aku agak kaku dalam
menerima ciuman Rani. Nafasku memburu dan jantungku berdegup kencang.
Kemudian dari selangkangkan ku tiba-tiba terasa sangat nikmat, ternyata
Dita dan Siti sedang mengerjai “adik kecil”-ku. Aku melihat ke arah
mereka Dita tersenyum centil padaku sambil mengocok-ngocok dan mengelus
dengan lembut kontolku yang sudah mengeras dari tadi, dia sesekali
menjilat kepala kontolku sambil mengocoknya, sehingga terasa sangat
enak. Sedangkan Siti sedang asyik menjilati buah zakarku dan mengulumnya
dengan bibirnya yang kemerahan, membuatku merem-melek dibuatnya, aku
berusaha agar tidak mengeluarkan suara, dan merekapun begitu. Dita mulai
mengulum kontolku dengan bibir mungilnya, bibirnya yang dipoles lipstik
merah jambu membuatnya terlihat sangat seksi saat mengoral kontolku.
Kemudian Dita sesekali mengocok kontolku dengan jilbabnya, terasa sangat
enak sekali.
Aku tengah terangsang berat, Rani terus saja menjilati bibirku dan
mengulum bibirku, aku mulai bisa mengimbanginya, Rani tampak sudah
sangat Horny sekali sehingga wajahnya yang putih semakin merah merona.
Rani kemudian menyingkapkan setengah bajunya, membuka bra nya sehingga
menonjollah payudaranya yang indah dan putih bersih, ku taksir ukurannya
sekitar 34, ukurannya sangat proporsional. Kemudian Rani menyodorkan
payudaranya ke mulutku, aku langsung mengulumnnya seperti menyusu, Rani
melenguh merasakan kenikmatan hisapanku.
Kemudian setelah kira-kira 10 menit pemanasan, Rani turun dari
pangkuanku. Dita dan Siti membuka celana panjangku dan melemparnya ke
sofa, Kemudian Dita membuka Jean hipsternya hingga terlihatlah pahanya
yang mulus walaupun tidak terlalu putih, karna kulitnya yang memang agak
hitam seperti orang Pakistan, kemudian Dita mengangkangiku, dan
memegangi kontolku dan membimbingnya memasuki vaginanya. Aku melenguh
keenakan saat kontolku untuk pertama kalinya merasakan jepitan vagina
seorang gadis, sangat nikmat sekali, hal ini yang sudah lama aku impikan
untuk mendapatkannya dari pacarku, akhirnya kudapatkan dari gadis lain.
Dita melenguh saat kontolku amblas seluruhnya kedalam vaginanya, memang
kontolku cukup besar dan gemuk, dengan panjang 17 cm dengan diameter
sekitar 4 cm. “OOOHHH....Pak sonny besar sekali kontol
bapak....ookkhh...” racau Dita ditengah lenguhannya. Kemudian Dita
menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga kontolku mengocok vaginanya, aku
merasakan diselangkanganku sangat nikmat terkocok oleh vagina Dita yang
sempit dan berdenyut denyut. Sementara Dita sedang mengerjai kontolku,
Siti kemudian menghampiriku, kemudia ia menciumku dengan bibir merahnya,
wajahnya yang cantik semakin merangsangku....aku mengulum bibirnya
sambil meremas-remas payudaranya yang putih bersih itu yang berukuran
sekita 34 sama dengan Rani, Siti mempunyai tahi lalat di payudaranya.
Tak lama kemudian terasa kontolku seperti tersiram cairan hangat,
ternyata tubuh Dita telah menegang dan melengkung di pangkuanku. Ia
telah mengalami orgasme. Setelah Dita lepas dari pangkuanku, Siti
Menarik tanganku, ia kemudian mendorongku ke sofa, hingga aku tertidur
di sofa, kemudian dengan cepat Siti yang sudah setengah telanjang dan
masih memakai Jilbabnya menaiki tubuhku dan segera mengarahkan kontolku
ke liang kenikmatannya, dan memasukkannya pelan-pelan hingga amblas
semuanya, “oooookkkkhhh...besar sekali pakkkk.....” racaunya. Mungkin
karena tubuh siti yang lebih montok dan seksi dari Dita, liang vagina
Siti lebih terasa menjepit dan berdenyut-denyut, aku kelabakan menahan
kenikmatan di selangkanganku, jika aku tidak dapat mengendalikan diri,
mungkin aku sudah muncrat, tapi aku tak mau buru-buru, karna belum
menikmati tubuh si cantik Rani. Siti kemudian dengan perlahan memompa
tubuhnya hingga terasa kontolku terkocok sangat nikmat sekali rasanya.
Jika terasa akan muncrat aku menahan tubuh siti supaya dia menghentikan
goyangannya sejenak, kemudian ia melanjutkan lagi menggenjot kontolku
dengan cepat. Begitu seterusnya kami memakai gaya ‘stop-go’ supaya aku
tidak cepat orgasme. Setelah terbiasa aku kemudian berganti gaya,
menindih Siti dengan gaya missionary, dan menggenjotnya dengan cepat
supaya Siti cepat orgasme, dan agar aku dapat menikmati tubuh si kembang
kampus Rani yang sedari tadi bermasturbasi menunggu gilirannya.
Sepuluh menit kemudian, Siti mengalami orgasme yang sangat dahsyat,
tubuhnya melengkung, vaginanya membetot kontolku dengan keras hingga
terasa sangat nikmat. Untuk menghindari orgasme, cepat2 aku mencabut
kontolku dari vagina Siti sebelum vaginanya memijat kontolku lebih keras
lagi, hingga cairan cintanya muncrat semua keluar. Siti
mengejang-ngejang menikmati orgasmenya. Dan segera tertidur di sofa.
Kemudian aku menghampiri rani yang setengah telanjang dengan jilbabnya
dibentuk dengan gaya yang seksi, ia tersenyum nakal padaku, mungkin ia
tahu aku tengah menantikan untuk bersetubuh dengannya dengan tubuhnya
yang seksi itu. Kemudian ia mengampiriku yang masih berdiri dengan
kontolku mengacung memerah, setelah merasakan kenikmatan vagina dua
temannya. Rani kemudian menyeka kontolku yang berlumuran cairan cinta
Siti tadi dengan jilbabnya, aku bergetar saat tangannya menyentuh
kontolku, kemudian Rani memasukkan kontolku ke mulutnya dan menghisapnya
dengan kuat, “Ooookkkhhh Rani...Nikmat sekali....” racauku. “bapak
belum pernah ya...kasian padahal pacarnya cantik gitu”, “iiiya
raann....oookkkhhh”sahutku lagi. “Dengan Begini nilai kami selamat kan
pak?” kata Rani, “iya Ran, Pasti”jawabku tak menghiraukan lagi ditengah
kenikmatan yang melanda selangkanganku. Setelah 5 menit Rani mengoralku,
ia kemudian mendorongku hingga tertidur di karpet kantorku, kemudian ia
mengangkangi wajahku, “pak isep...”, aku langsung mengulum dan menjilat
vaginanya yang merah jambu itu, bulunya tercukur rapi, sehingga
terlihat indah, dan sepertinya rajin dirawat karna baunya yang harum.
Rani kemudian melenguh-lenguh ditengah jilatanku, aku menghisap
klitorisnya dan liang kenikmatan sang bunga kampus pun makin membanjir.
Kemudian Rani melepaskan vaginanya dari jilatanku dan langsung
mengangkangi kontolku yang mengacung gagah sedari tadi, dia kemudian
menyeka terlebih dahulu lendir yang keluar dari kontolku dengan
jilbabnya, terasa geli sekali, dan akupun semakin terangsang dibuatnya.
“Pak Rani masukin ya, udah nggak tahan”kata rani sambil mengengam
kontolku dengan tangannya dan membimbingnya masuk ke liang kenikmatan
miliknya. Kepala kontolku sudah terjepit vagina Rani, kemudian ia
menurunkan pantatnya pelan-pelan, tampak ia merintih agak kesakitan
menampung kontolku yang besar. “Oookk paaakkk besar sekali...calon istri
bapak pasti sangat puas nantinya....oookkkhh paaakk” racaunya setelah
kontolku amblas semuanya kedalam liang kenikmatan Rani. Terasa perbedaan
jepitan vagina Rani dengan Dita dan Siti, kali ini memang sangat
menjepit, mungkin dikarenakan berat badan dan tubuh rani yang memang
sangat seksi itu. Setelah rani terbiasa dengan keberadaan kontolku di
dalam vaginanya, diapun langsung menggenjot kontolku dengan cepat,
sehingga kembali aku merasakan kenikmatan tiada tara pada
kontolku.”ookkk raaann...sempit sekali vaginamuuu...” racauku sambil
meremas-remas payudaranya, jilbabnya berkibar-kibar saking cepatnya
goyangan Rani. 15 menit kemudian aku merasa sebentar lagi akan orgasme,
langsung berganti posisi dengan gaya menindih rani dengan gaya
missionary. Aku kemudian menggenjot vagina rani dengan liar, karna
merasa akan muncrat sebentar lagi, “Raaaannn bapak mau keluar sebentar
lagi....ooohhh” kataku, “didalam aja pakkkk....oookkhhh aku nyampeee
paaakkk...” Tubuh Rani mengejang dan melengkung, terasa sekali vaginanya
membetot kontolku dengan keras sekali dan denyutannya semakin
kencang...hingga aku tak tahan lagi dan menyentak vaginanya dalam-dalam
hingga mentok dan “oooookkkkkkhhh bapak keluar rannn...oookkhhh” aku
menyemburkan mani ku ke dalam liang kenikmatan Rani sangat banyak
sekali...kira-kira sampai 10 semprotan kuat didalam vaginanya, dan
terasa vaginanya mengempot kontolku dengan kuat seperti memerah spermaku
sampai habis.
Kira-kira 1 menitan tubuh kami mengejang, dan langsung ambruk diatas
tubuh Rani yang seksi, aku berbisik pada nya”Hebat sekali kamu Ran,
bapak beri kalian nilai A+ untuk ini”. “ya terima kasih pak” jawab rani
sambil menyunggingkan senyumnya dari wajah cantiknya yang berjilbab itu.
Kemudian Rani melapas kontolku dari vaginanya, terlihat cairanku yang
kental berleleran di vaginanya. Ia kemudian menyeka kontolku dengan
Jilbabnya, membuatku terangsang berat lagi, dan kontolku pun langsung
mengacung lagi. “Wah bapak masih semangat aja nih,hihi” katanya
menggodaku. “Baiklah kami akan berikan bonus buat bapak, Dit, Siti,
ayok..” mereka bertiga kemudian bergantian mengoral kontolku dan
sesekali memasukkan ke vagina mereka dan mengocok nya dengan vagina
mereka kemudian mengoral lagi, memasukkan lagi ke vagina mereka,
mengoral lagi, begitu seterusnya hingga aku kelabakan dan mau muncrat
lagi, mereka menyuruhku berdiri lalu menempatkan wajah cantik mereka
didepan kontolku. “Pak Ayo keluarin disini...” kata Rani sambil menunjuk
wajah cantiknya, “Oke, Pinjam Jilbabnya ya ran..” aku kemudian mengocok
kontolku dengan Jilbab rani...dan satu menit kemudian...”ooookkkk
nikmat sekaliii” mani ku langsung menyembur mengenai wajah-wajah cantik
mereka bertiga. Mereka langsung menjilati kontolku hingga bersih dan
menyekanya dengan jilbab mereka masing-masing, membuat aku Horny lagi.
Walaupun sebenarnya aku masih ingin menikmati tubuh-tubuh seksi mereka,
tetapi aku teringat ada janji, sore ini dengan pacarku. “Oke cukup
segini dulu ya” Aku menahan keinginanku untuk melanjutkan. “Tapi pak,
itu nya masih semangat kayaknya, hihi” kata rani menggoda. “Bapak ada
janji, tapi bapak masih pengena ran...” kataku. “Ntar lagi deh pake,
kalo aku ujianku gagal gagal lagi dengan bapak...hihi...nggak kok pak,
kalo bapak senggang bapak boleh telepon Rani...nanti Rani bawain
temen-temen Rani yang cantik-cantik lagi...”. “Oh Rani kamu baik sekali
makasih banget ya...Bapak Pengen Quick sama kamu 1 kali lagi Ran
Boleh?”. Rani langsung membelakangi meja, menunggingkan pantatnya yang
sekal dan seksi. Aku langsung penetrasi dari belakang, dan menggenjot
Rani dengan cepat. 5 menit kemudian aku menyemburkan spermaku dalam
rahim Rani.
Kami kembali berpakaian, Rani, Dita dan Siti, mengganti jilbabnya yang
telah berlumuran spermaku tadi. “Makasih ya” kataku pada mereka.
“sama-sama pak” kata mereka sambil tersenyum menggoda. Inilah Awal dari
petualangan Seks ku dengan para gadis berjilbab yang seksi
JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda