Walaupun
dengan susah payah akhirnya kontol ku masuk amblas ke dalam memek Imah.
Gadis lugu berjilbab itu menjerit kesakitan. Kurasakan kontol ku hangat
dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai mengerakkan kontolku maju
mundur. Tanganku memegang pundak gadis berjilbab itu sedangkan mulut
ku..
Perkenalkan, namaku Adi. Aku seorang mahasiswa disebuah perguruan negeri
di kota Purwokerto. Aku punya kenalan yang alim, cantik dan lugu.
namanya Imah. setiap hari selasa dan sabtu , kami selalu bertemu. Karena
kami ikut kursus malam bahasa inggris di sebuah tempat kursus bahasa
asing yang cukup terkemuka. Di tempat kursus itu pula kami pertama kali
bertemu.
Sekedar informasi, Imah adalah seorang mahasiswa tingkat pertama di
sebuah perguruan tinggi islam swasta di kota ini. Imah yang selalu
memakai jilbab lebar mempunyai wajah yang putih dan cantik lagi imut,
membuat setiap orang tak bosan-bosan memandangnya. Apalagi senyuman
lugunya yang manis, membuat semua pria tahu kalau gadis ini sangatlah
polos dan benar-benar lugu. Dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg,
kulitnya yang putih bersih selalu tertutup dengan busana muslimah yang
longgar, dan jilbab yang lebar pula.
Meskipun lugu Imah sangat menggairahkan. Yang paling menonjol dari gadis
alim yang lugu ini ialah pantatnya yang besar dan padat. Sekal sekali.
Agak kontras dengan bentuk tubuhnya yang langsing. Roknya yang longgar
dan memanjang sampai kemata kaki, tak bisa menyembunyikan lekuk buah
pantatnya yang bergoyang naik-turun dan kekanan-kiri ketika berjalan.
Didukung payudaranya yang cukup besar untuk ukuran seusianya, yang
biarpun sudah ditutupi dengan baju longgar dan jilbab lebar, namun masih
terlihat menonjol menggairahkan, seperti pasrah untuk diremas oleh para
lelaki. Ukuran branya mungkin sekitar 34b.
Hari ini Imah terlihat sangat cantik dengan jilbab dan baju warna pink
dan rok hitam panjang. Ketika melintas di depanku setelah selesai
kursus, mataku segera tertuju ke bagian dada Imah, yang walaupun
tertutup jilbabnya namun dari samping terlihat menonjol dan montok.
Tanpa sadar gairahku naik melihat tubuh Imah. Entah darimana, timbul
niat untuk memperkosa Imah.
Setelah pulang kursus pada malam harinya, kucoba untuk mengajaknya pergi
makan ke warung seberang jalan. Pertama tama dia menolaknya, namun
akhirnya dengan agak memaksa, aku mendapatkan persetujuannya. Saat kami
berada didalam warung, hujan turun dengan lebatnya. Dengan gelisah Imah
menunggu hujan reda di dalam warung. Aku justru berdoa agar hujan reda
ketika malam sudah agk larut, agar Imah mau kuantarkan, karena sudah
tidak ada angkot lagi. Ternyata benar. hujan baru reda pukul 21.25. kami
keluar dari warung bersamaan dengan tutupnya warung itu. segera
kutawarkan untuk mengantarkan Imah pulang, dengan alasan tidak ada
angkot. Pertama-tama Imah menolak, karena tidak mau berboncengan dengan
pria yang bukan saudaranya, dan memilih jalan kaki walalupun jauh .namun
dengan seribu satu alasan dan ancaman kalau nanti dijalan ada yang
menodongnya dan lain-lain, akhirnya Imah dengan sedikit berat mau
menerima ajakanku.
Saat mengantarkan Imah pulang, aku berbohong dnegan mengatakan motor
Tigerku ngadat dan aku pura-pura memperbaikinya sambil mengulur-ulur
waktu. Gadis lugu berjilbab itu hanya bisa gelisah menunggu. Pukul
23.05, aku pura-pura telah berhasil memperbaiki tigerku. Segera aku
membawa Imah yang sudah benar-benar geliash pergi. Otakku sudah mulai
membayangkan kenikmatan tubuh gadis berjilbab yang semok dan
menggairahkan itu. tiba-tiba hujan kembali turun, dan dengan berbohong
tidak membawa mantel hujan, aku ngebut dan membawa Imah ke rumah yang
kukontrak sendirian yang “kebetulan” sudah dekat.
Setelah sampai dirumahku, segera Imah kupersilahkan masuk. Rumahku yang
termasuk terpencil dan jauh dari tetangga lainnya membuatku leluasa
untuk menggarap Imah, pikirku. Awalnya gadis manis berjilbab itu segan
dan sedikit curiga, namun karena rumahku tidak memiliki teras dan hujan
semakin deras turun, terpaksa ia masuk kerumahku. Setelah kami berada
didalam, segera kukunci pintu dan kudorong gadis berjilbab itu jatuh.
Dengan birahi yang menggebu aku tindih dia dari belakang sambil ku tarik
kedua lengannya ke belakang.
“jangan………apa yang kamu lakukan Di….”. kata Imah panik.
“tenang aja Mah, kamu bakalan enak kok….” balas ku.
Imah meronta,tapi apa daya seorang perempuan akhirnya setelah meronta
selama sekitar 15 menit dia akhirnya lemas juga. Aku gosokkan kontol ku
ke pantatnya yg besar, yang saat itu dibungkus rok hitam panjang dengan
bahat lembut. Sambil ku remas-remas bongkahan pantatnya yang padat
berisi. Wah, nikmat……..
“pantat loe kualitas nomer satu Mah…..ouuhh….semok banget!!”.
“ooohh.., ohhhh… janggaaaaannn…. jangan Di……aku teman kamu sendiri….”rintih gadis alim yang lugu itu sambil menahan tangis.
Namun aku nggak peduli. aku balik tubuh semoknya. aku robek kemeja
longgarnya sampai kancingnya berhamburan lepas, dan jilbabnya
kusampirkan kepundak, sehingga kulit payudaranya yang putih ranum
terlihat. Kuremas-remas dengan kasar susu nya yang masih terbungkus bra
pink yang dikenakannya. Gadis berjilbab itu hanya bisa meronta tanpa
daya sambil merintih-rintih dan mulai menangis. Tapi aku tak peduli.
Justru tangisannya membuatku semakin bernafsu.
Kutarik bra nya. Payudaranya bergoncang naik turun karena kutarik bra
nya dengan paksa.aku tertegun melihat payudara gadis alim itu yg besar
tapi kencang dan kenyal. Kulit payudaranya putih bersih, ditumbuhi
bulu-bulu halus di sekitar wilayah dadanya. Urat-urat berwarna kehijauan
melintang di buah dadanya. segera kujilat dan kusedot sedot, sambil
sesekali aku gigit-gigit gumpalan daging di dadanya itu. terdengar
rintihan gadis alim berjilbab itu semakin keras, dan mulai dibarengi
dengan desahan-desahan erotis. Nampaknya gadis alim ini mulai
terangsang.
Wah asyik dan nikmat, sementara tanganku yg satunya memilin-milin puting
susu Imah yang coklat kemerahan dan mulai mengeras. gadis lugu
berjilbab itu ternyata benar mulai terangsang. Kutekan kedua susu nya
sampai tergencet, sehingga melebar ke samping. Ku tampar-tampar kedua
gunung kembarnya sampai memerah. Imah pasti merasakan panas pada kedua
payudaranya saat ini.
“Aauhhh… auhh… ihhhh… ooohhhh……. ahhhhh” rintih Imah menahan geli dan
nyeri pada kedua payudaranya. Kujepit puting susu sebelah kanan nya
dengan kedua jariku. Kemudian kuplintir-plintir sambil kutarik-tarik
keatas. Sambil kuhisap sekuat-sekuat nya, hingga putting susu gadis lugu
yang alim itu mengeluarkan sedikit cairan putih yang lengket.
“ouuhh……. sakiiitt…… ampuunn……. Di…………iii……peerriiihh….” erang Imah.
Kemudian kutarik lepas rok longgarnya, ku tarik CD nya ke bawah, dan langsung ku kucek-kucek memeknya yang sudah mulai basah.
“ohhhh…. jangan Di…….kumohoooonnn…….ouuuhhhh…… .”.tubuh Imah
menggelinjang hebat. Gadis alim berjilbab itu merasakan ngilu yang
sangat di memeknya, namun juga disertai perasaan nikmat yang hebat. Agak
lama aku mengucek-kucek memek Imah, dan akhirnya…
“Aaaaaakkkhhhhhhh……. Aihhh!!……aaiiiihh!!!……..ukhhhh ………” gadis lugu yang
alim itu mengerang keras. tubuh Imah menggelinjang hebat. Punggungnya
melengkung keatas. Puting susunya mengeras dan terlihat berkedut-kedut.
Bersamaan dengan semua itu, cairan memeknya meluber keluar, sampai
membasahi karpet di ruang tamuku. Orgasme itu nampaknya orgasme
pertamanya, terlihat dari matanya yang melotot kearahku. Tatapan mata
benci, namun juga terkejut dan kebingungan atas kenikmatan yang ia
dapat. Setelah sekitar 1 menit tubuhnya terguncang-guncang tak
terkendali oleh orgasme pertamanya, akhirnya tubuhnya melemas dan
terkulai di karpetku. Tatapan matanya nanar ke langi-langit, bingung
dengan yang terjadi.
Tanpa memberinya kesempatan beristirahat, Aku segera melepas Cdku.
Mendekat ke wajahnya yang sayu, dan menyodorkan kontolku kedepan
wajahnya. Melihat keterkejutannya, tampaknya ini pertama kali ia melihat
kontol secara langsung. Kujepit klitorisnya dengan kedua jariku,
kutarik dan kuperkeras jepitanku.
“aahhh..eeghhhh……….eeghhhhh….s akkkiittt…….Dii….sakk…..kitttt ……”. Imah
yang masih lemas terus menggeliat mencoba melepaskan jariku.
“jilat kemudian sedot kontol gue,klo nggak gue tarik sampai lepas klitoris loe!!!!”.
Gadis berjilbab itu ketakukan, dengan terpaksa ia mulai menjilati kontolku, kemudian mulai mengulumnya.
“Waaaoooo ….. Imah mengulum kontol ku. Wah… nikmat sekali …..”.
Aku jejal kan kontol ini kemulutnya sampai masuk ke tenggorokannya,
hingga ia kehabisan nafas aku tarik kontol ku dari mulutnya. Gadis alim
itu terbatuk-batuk. Cairan ludahnya bercampur dengan cairan tenggorokan
keluar banyak sekali, meluber membasahi mulut, dagu, pipi, bahkan sampai
membasahi jilbab pink-nya. Pemandangan itu membuatku semakin bernafsu.
Aku lepas cd nya yang sudah melorot sampai lutut, kemudian ku elus-elus
pahanya yang putih bersih dengan bulu-bulu halus. Aku angkat paha gadis
alim itu dan melebarkannya. Imah yang sudah sangat lemas karena orgasme
pertamanya yang dahsyat tidak mampu banyak melawan.
Kepala ku menunduk memperhatikan memek Imah yang sudah becek, yang
ditumbuhi bulu-bulu tipis. Kepala ku bergerak dan mulut ku mulai
menjilati memek gadis berjilbab itu yang gemuk dan lipatan daging
memeknya yang kemerahan. cairan cintanya yang gurih ikut terjilat, namun
itu malah semakin membangkitkan nafsuku. Imah kembali terengah-engah
merasakan kemaluannya ada yang menjilati. Hanya suara erangan gadis lugu
berjilbab itu saja yang terdengar.
Sementara mulut ku menjilati memek Imah, tangan ku bergerak ke atas dan
memijat-mijat payudara Imah serta mempermainkan putting susu gadis alim
berjilbab itu.. Imah menggeliat antara sakit, geli dan takut. Kubuka
bibir memek Imah, kemudian kumasukan jari telunjukku ke dalam liang
kemaluannya. ku masuk keluarkan dengan cepat. Kukorek-korek lobang
memeknya sampai lubangnya mulai terbuka agak lebar. Memek gadis
berjilbab itu semakin basah akibat rangsanganku. Tiba-tiba Imah kembali
menegang dan mengangkat pinggulnya dan melemah. Rupanya Gadis alim itu
kembali orgasme. Dari memek Imah kembali menyembur keluar cairan
memeknya yang bening dan lengket.
Ketika melihat bibir memek gadis berjilbab itu telah sangat basah,
cepat-cepat Aku arahkan kontol ku yang sudah menegang dan mendekatkannya
ke liang memek Imah. Langsung saja kutempelkan kepala kontolku di depan
lobang memeknya, kemudian dengan sekuat tenaga ku dorong kontolku. Aku
masukkan kontol ini ke memek gadis berjilbab itu, masih sulit maklum,
gadis alim yang manis itu masih perawan jadinya lobang memeknya masih
sangat kecil. Sambil memegangi pinggul gadis alim yang berkulit putih
bersih itu, Aku menggerakkan pinggulku, dan “hup………….ooohhh”.
Walaupun dengan susah payah akhirnya kontol ku masuk amblas ke dalam
memek Imah. Gadis lugu berjilbab itu menjerit kesakitan. Kurasakan
kontol ku hangat dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai
mengerakkan kontolku maju mundur. Tanganku memegang pundak gadis
berjilbab itu sedangkan mulut ku menciumi putting susu Imah yang masih
mengeluarkan cairan keputihan seperti susu itu.
SEMUA KARYA CIPTAAN INI HANYALAH FIKSI, DAN EDITAN DARI SEBUAH KARYA
YANG BERJUDUL SAMA. TIDAK BERMAKSUD MENYUDUTKAN GOLONGAN TERTENTU,
SEMATA-MATA HANYA ISENG DAN KARENA MENYUKAI SEMUA JENIS GADIS, JUGA YANG
BERJILBAB. (PEN.)
Imah mengerang dan mendesah-desah sambil terus terisak. Peluhnya yang
membanjir membasahi jilbab yang masih membungkus kepalanya. Wajahnya
yang sayu, terlihat pasrah dan ayu dengan jilbab yang berantakan memberi
kesan erotis, membuat ku semakin bergairah . Aku goyangkan kontol ku
naik turun. Kutekuk kedua kakinya keatas, sehingga kedua paha gadis alim
berjilbab yang putih mulus itu menyentuh payudaranya. Kupompa memek
gadis alim itu naik-turun, sampai keluar darah perawannya yang mengalir
membasahi bibir memek dan turun ke anus Imah ke belahan pantatnya.
“ohh ohhhh …. ohh… aakhh….. aahhh” Imah mengerang-erang kesakitan.
“Sakittt Di…… aaaakhh…. a..ku mo..hon..hen..ti…kan….. Di….” Imah terus
memohon. Terdengar suaranya yang terpotong-potong karena genjotan
kerasku. tapi aku tak peduli. aku terus mengebor lobang kemaluannya
sambil kukulum dan kuhisap mulutnya yang mungil. air liur mengalir
membasahi bibir, hidung, pipi, dan membasahi jilbabnya. kujilat dan
kuhisap air liur gadis alim yang sedang kuperkosa itu dan kuteguk dengan
nikmat.
Dan kuganti permainan ku. Kubalikkan tubuh gadis lugu alim yang sudah
lemas dan pasrah itu. Kuposisikan tubuh telanjang Imah yang tinggal
memakai jilbab itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Kuhujamkan
kontolku ke liang memek Imah. “hebat Mah….oooh….. memek loe rapet
banget, sayaaanghhhh….”.Gerakan ku semakin cepat. Kedua tangan ku
semakin kasar meremas-remas susu gadis itu.
Imah semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Aku tak peduli. Terus
saja Aku maju mundurkan pinggul gadis alim yang benar-benar putih itu
dengan cepat sambil menampar-nampar bongkahan pantatnya yang padat dan
kenyal dengan keras. Sehingga bekas tamparanku mengecap merah membentuk
telapak tangan di kulit pantat gadis alim yang putih mulus itu.
“aahhakhh……aahhkkk…. peee.. eerrii.. ii.. hhhh……. Diii…. iii…. aku ngga… taa.. haannn..”.
“Iiimm…mmaaa…hhhhh….loee…emang pantas….. jadi aan.. jii.. i. ng… oohh…. gila… enaknya.”.
“aaakkkhhh…. hhh……akhh…….. ohh…. ohh…… ouhhh” Imah terus merintih kesakitan.
Aku semakin bersemangat. Sampai akhirnya tubuh ku mengejang dan akhirnya
pejuku menyembur ke dalam rahim gadis alim itu, memenuhi lobang
memeknya.
“Ohhh….nikmattt………… …….gue masukin peju gue ke lobang loe…Mahhhh……” .
Setelah diam beberapa saat membiarkan kontol ku tertanam di lubang memek
Imah. Sambil menikmati jepitan memek gadis alim yang otot memeknya
berdenyut-denyut. Aku lepaskan kontol ku dan membalikkan tubuh Imah
serta mengangkat kepala gadis itu yang masih terbungkus jilbab serta
memaksa Imah menjilati kontol ku yang masih basah oleh sperma dan darah.
Setelah kontolku bersih aku tergeletak disamping Imah sambil membelai
kepalanya yang masih terbungkus jilbab. Wajahnya terlihat pucat
merasakan sakit pada selangkangan nya.
Aku bergegas ke kamar mandi. Aku mandi dan setelah itu aku kembali
keranjang aku pandangi tubuh Imah yang dalam posisi menyamping tergolek
lemah tak berdaya sambil kedua tangan memegangi selangkangannya.
Tubuhnya sudah benang selembarpun, namun kepalanya masih terbungkus
jilbablebarnya yang tersampir kepundak. Isak tangisnya masih terdengar,
walaupun tidak sekeras tadi. Matanya yang sayu memandang nanar.
Melihat pemandangan itu tiba tiba kontol ku bereaksi lagi. setelah
melihat pantat putihnya yang mulus dan padat berisi, aku langsung
menindihi nya dan menciumi bibir nya dengan ganas beda dengan tadi
sekarang Imah tampak pasrah menerima perlakuanku. Aku remas-remas dan
kutarik-tarik susunya aku keluarkan kontolku lalu aku jejelin ke
mulutnya. Gadis alim yang lugu itu kupaksa mengulum kontolku oohhh…
ohhh… aku merintih keenakan merasakan surga dunia.
Kemudian kuletakkan kontolku tepat diantara kedua payudara Imah, kutekan
kuat-kuat kedua susu gadis berjilbab lebar itu hingga menjepit erat
kontol ku. Langsung kugerakkan kontolku maju mundur.
“uuu…. uuhhhhh…………toket loe empuk Mah………kenyal banget”.
“eeeghhh…….. ehh……. ehh……. ouuu.. hh…..”. Imah meringis kesakitan sambil
kedua tangan nya berusaha melepas cengkraman tanganku pada kedua susu
nya.
Kupercepat irama gerakan kontolku. Urat-urat payudara Imah terlihat
sangat jelas, seperti mau keluar dari kulit payudara nya yang montok
itu..
Setelah itu aku balik tubuhnya sekarang Imah dalam keadaan tengkurap,
aku ciumi bongkahan pantatnya sambil ku jilat-jilat. Aku masukkan kontol
ku kelubang anusnya.
“errgghhh…… oouhh… jangan… Di… aku mohon jangan disitu!!! sakiitttt……. Dii…” gadis manis alim itu terus memohon.
Perlahan kutekan kepala Imah hingga turun menyentuh lantai. Sepasang
tanganku menarik pantatnya ke atas hingga gadis alim itu menungging.
Melihat posisi gadis berjilbab itu yang sangat menggairahkan, aku
semakin kesetanan. Imah sangat ketakutan. Aku terus mengerjai pantat
gadis alim itu yang sangat putih dan montok. Sulit sekali aku buka
belahan pantatnya, kemudian kujilati dubur Imah sambil kumasukan jari
tengah ku ke dalam lubang anus gadis lugu yang alim itu. Ujung jariku
mulai kudorong masuk ke anusnya, sakit yang amat sangat menyengat Imah.
Perlahan, aku mulai memutar-mutar jariku membuat liang anus gadis alim
itu membuka menyakitkan. Aku terus mendorong dan memutar hingga akhirnya
seluruh jari tengah ku masuk ke dalam anus Imah dan mulai bergerak
keluar masuk. Tangan Imah meremas tempat tidur di bawahnya dengan gigi
yang gemeretak, berusaha menahan sakit yang amat sangat. Aku
masuk-keluarkan jariku dengan cepat, gadis berjilbab itu menggelinjang
kesakitan.
“ooooohhhhhhhhh…… akhhhhhh…”Imah menjerit “sakittttttttttt……. ampun Dii…… akhhhh… ouuhh……. “.
“Yes, ini bener-bener hari keberuntungan gue, gue udah lama pengen ngerasain pantat lo Mah,”.
Gadis manis yang alim itu semakin gemetar ketakutan ketika aku berlutut
di belakangnya. Tubuhnya tersentak ketika tangan ku membuka belahan
pantatnya dan mulai merabainya lagi.
“aku mohon, aku mohon……jangan lakukan, aku nggak tahan sakitnya
Diii……kamu sudah masukin punya mu di mulut ku dan memek ku, apakah itu
ngga cukup buat kamu dii…aahhh…. argghhh…” Imah terus memohon.
Setelah lubang duburnya agak terbuka, aku masukan lagi jari telunjukku.
Dengan kecepatan tinggi ku masuk-keluarkan kedua jariku didalam lubang
dubur Imah. Gadis mains berjilbab itu terus meronta, sambil megap-megap
menahan nafas karena kesakitan. Setelah kurasa lubang duburnya terbuka
cukup lebar, kucabut kedua jariku yang berlumur darah anusnya. kemudian
kumasukkan kedua jariku itu kedalam mulut Imah, kuoleskan ke lidahnya
sampai kedua jariku bersih.
Kuarahkan kontolku yang menegang keras ke lobang dubur Imah yang memerah
dan berkerut. Kucengkeram kepalanya yang tertutup jilbab dan kutarik
dengan kencang.
“Aaakkkhhhh.. hh…… akhhhhh… ooooohhhhh….. sakiiiiiitttttttt…… Diiii”.
Rasa sakit langsung menyengat pantat Imah, ia berusaha merangkak ke
depan, tapi tanganku yang di kepalanya membuatnya harus diam tak
bergerak, punggung gadis alim itu melengkung menahan sakit. Pantatnya
terangkat ke atas. Tangan ku di perut Imah memeganginya dan menariknya
agar punggung gadis manis berjhilbab itu lurus kembali. Imah
terengah-engah, Meluruskan punggungnya, dipegangi oleh tanganku, tak
berdaya menunggu rasa sakit selanjutnya.
Imah menjerit dengan keras sekali ketika aku berhasil memasukkan
sebagian kontolku ke dalam duburnya.Imah merasakan lubang anusnya
membesar diterobos oleh kontol ku, sedangkan aku merasakan rasa panas di
kepala hingga batang kontolku ketika hampir seluruhnya telah masuk ke
dalam anus gadis alim yang lugu itu.
“Jangan, jangan….. Diiii…. aku mohon, sakit sekali, sakit, berhenti….
Sakiiitt…Diii……aku ngga ku…. aatttt….. aaaarrgghh….” Imah
menjerit-jerit.
“Oke, sayang, gue udah masuk semua dan gue akan segera mulai pake pantat lo”.
Aku tak peduli aku paksa dan akhirnya masuk seluruhnya, kudiamkan
sejenak sambil kupandangi batang kontolku yang tertanam di belahan
pantat Imah.Aku goyangkan pantat putih gadis lugu yang alim itu kekanan
kiri naik turun wah rasanya nikmat. Kemudian ku maju mundurkan
pinggulnya, sambil kukeluar-masukkan batang kontolku dalam lobang
duburnya yang sangat sempit dan kering.
“ooohhh………..oohhh…gilaa…..dubu r loe Mah……lebih sempit dari dubur ayam”.
Lubang anusnya tampak masih seret tapi itu menambah nikmat aku naik
turun kan pinggangku sambil ku cengkeram pinggulnya. Gadis alim itu
menarik nafas dalam-dalam, berusaha menahan sakit semampunya, tangannya
mencengkeram kepalanya sendiri dan menariknya hingga menempel di atas
kasur. Imah yang cantik sekarang menungging, kepala menempel di atas
kasur, pantatnya di atas dengan sebuah kontol masuk di dalam anusnya.
Imah merasa dirinya seperti penuh, seakan-akan dirinya ingin buang air.
Gadis alim itu tidak percaya akan apa yang terjadi pada dirinya.
Usahanya untuk menutupi keindahan tubuhnya dengan jilbab lebar dan
pakaian longgar gagal, dan malah sekarang ia diperkosa secara brutal
oleh temannya sendiri. Air matanya membanjir membasahi karpet. Air mata
kemarahan, kesedihan dan kesakitan jadi satu.
“hheeeghhhhh …. ooohhh….. oooooohhhh.” kepala Imah menengadah keatas,
bibirnya membentuk huruf O. membisu, karena suaranya tertahan di
tenggorokannya.Kuangkat lagi ketika pinggul gadis berjilbab itu mulai
turun, sehingga sekarang Imah dalam keadaan menungging dengan kokoh.
Kusodok-sodok pantatnya sambil kuremas-remas susu gadis alim itu yang
sangat putih dan mulus. Darah menyelimuti kontolku ketika kutarik
keluar. Di iringi erangan suara Imah. Cairan anus Imah mengalir keluar
bercampur darah turun ke memeknya, kemudian mengalir terus ke paha Imah
yang putih mulus.
Anus Imah sangat sempit dan panas. Aku sangat menikmati jepitan anus
gadis alim itu di kontolku, menikmati pijatan di kontolku. Kontol ku
sebenarnya juga merasa sakit karena saking sempitnya anus Imah, tapi
tanpa peduli aku kembali mulai bergerak keluar masuk. Kulihat liang anus
Imah yang kupaksa kontolku masuk hingga pangkalnya, dan ketika kutarik
kontol ku, Aku menikmati sekali otot-otot anus itu berdenyut memijati
batang kontol ku, Sampai tinggal kepala kontol ku yang masih tertinggal
di anus Imah, Kemudian kudorong lagi kontol ku masuk. Sakit semakin
menjadi-jadi menyerang pantat hingga seluruh tubuh gadis lugu yang alim
itu.
Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodomi Imah, aku merasakan peju ku
mau keluar. Kucengkeram leher dan kepalanya yang masih terbungkus jilbab
dan menariknya kebelakang sehingga wajahnya menatapku dengan mulut
menganga ke atas. Sementara tangan kiriku menekan pantatnya, kudorong
kontolku sampai sedalam-dalamnya ke dalam lubang dubur Imah. Akhirnya
peju ku menyembur di dalam anus gadis alim yang montok itu. Ketika
cairan panas terasa mengalir masuk di anus Imah. Ia menjerit dan
menjerit tanpa daya ketika sperma ku membuat anusnya semakin perih.
“Aaaaaahhhhhh…………. oouhhh…. sssshhhh…gilaaa… aaa…Maahhhh….. dubur loe gue masukin peju gue……”.
Di pantat Imah kontol ku mulai kutarik keluar perlahan. Ketika sampai
dikepala kontol, aku berhenti sejenak, Dan kemudian perlahan kembali
kutarik hingga terlepas seluruhnya dari jepitan anus Imah. “Uugghhhh,”
gadis berjilbab itu mengerang ketika kontol ku terlepas dari jepitan
anusnya. Cairan mengalir keluar dari anusnya.
Imah melihat ke belakang dan melihat di antara kedua kakinya menetes
sperma kental berwarna putih dengan bercak-bercak merah dan kuning
mengumpul di kasur. Tubuh gadis alim yang lugu itu bergetar dan
tersungkur lemas.
Kucabut kontolku, sambil rebahan disamping tubuh Imah yang basah oleh
keringatnya. Ia pingsan karena kecapaian dan merasakan sakit yang luar
biasa pada kedua lobang di selangkangannya.
kejadian malam itu sempat aku abadikan dalam sebuah photo. Aku gunakan
agar Imah tidak menceritakan penderitaannya kepada orang lain. Terutama
ortunya. Aku rutin menyetubuhi dia, terutama menyodominya. Minimal
seminggu dua sekali. Entah sudah seberapa lebar lobang anusnya sekarang.
Ternyata lama kelamaan dia bisa menikmatinya, dan setiap aku
menyodominya, dia juga ikut orgasme. Tentu saja itu semua tidak ia
kehendaki, karena ia malu, sebagai wanita yang memakai jilbab, kenapa
bisa orgasme karena sodomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar