Kamis, 10 Januari 2013

Meyda Sefira On The Villa (Meyda Gambang)

Sudah hampir dua minggu semenjak gundamku lontarkan kepada Meyda Sefira, dikeseharian Meyda tetap disibukan dengan jadwal-jadwal syuting dan promosi. Meski di tengah kesibukannya Meyda tetap harus melayani nafsuku, semakin hari Meyda menjadi lebih lihai dalam melakukan persetubuhan baik sex kilat maupun di apartemennya. Di kesehariannya Meyda tetap tampak bersahaja dan anggun dengan Jilbab yang selalu menutupi kepalanya, tetapi diluar itu Meyda sudah menjadi semakin binal.

Malam sudah menunjukan jam 9 lewat, scene shooting hari itu sudah selesai, “Mang, kita pulang yu..”, kata Meyda mengajakku untuk segera pergi. Sekarang Meyda tidak pernah duduk di kursi belakang lagi, atas perintahku sekarang Meyda selalu duduk disampingku dengan begitu aku bisa mengerayangi tubuh Meyda yang sintal di balik baju dan kerudungnya itu.

Mobi pun mulai meluncur, tetapi arahnya ku rubah bukan menuju ke apartemen, melainkan kearah puncak, tak lama kemudian mobil yang sedangku kendarai berhenti karena lampu perempatan jalan berwarna merah, perempatan yang sepi aku mengeluarkan penis kesayanganku, kemudian tanganku meremas payudara Meyda yang tertutup bajunya dengan lembut. “Emmhhh…..”, meyda bergumam ketika toketnya ku remas-remas.

Lampu jalan telah menunjukan warna hijau. Mobil yang ku kendarai juga ikut meluncur seiring “Sepong kontol ku Meyda…., sekalian bersihin dulu tadi aku sudah kencing belum di bersihkan!!”, tangan meyda langsung meraih batang penisku, “Tuan pengen di sepong..??, Meyda sepong ya….”, dengan nada bicara yang genit dan manja Meyda mendekatkan kepalanya ke kontolku. Meyda langsung menjilati penisku terutama liang kencingku dimainkan dengan lidahnya kemudian Meyda memasukan batang penisku ke dalam mulutnya. Bibir Meyda sampai mentok ke selangkangan ku. Meyda memaju mundurkan kepalanya, dia terus nengulum penisku yang semakin membesar.

“Ahh, kamu hebat Meyda…., kamu tambah pintar nyepong…”, kataku sambil aku terus mengendarai mobil.

“srrrruuuppp….. srruuuppp….. enak sekali kontol Tuan….”, ucap Meyda sambil meneruskan kembali mengulum penisku batangku disedot sedot dalam mulutnya. dengan sangat rakusnya Meyda terus melakukan kuluman demi kuluman, kuluman yang rakus dan buas, hampir selama 7 menit Meyda terus mengulum penisku dan aku pun sudah ingin mengeluarkan pejuku.

“Oooooooh .. bentaaaar aaaaaaaaaaaaaaaaah .. maaaaaaaaaaaauuuu aaaaaaaaaaaaaaaaah Sekaaaraaaaaaaaaaaaaanggg aaaaaaaaaaaaaaaaaah “ aku tidak kuat lagi, beberapa menit kemudian memuntahkan lahar putih ke tenggorokan Meyda.

“Croooooooooot … croooooooooooooooot .. crooooooooooooot .. croooooooooot “

Isi dalam mulut Meyda penuh dengan pejuku, ditelonnyo spermoku itu dolom dolom don ditoriknyo penisku serta dikocok logi, muncratan spermaku sampai berlepotan di wajah Meyda Sefira dan sebagian mengenai jilbabnya.

“Emmhh gurih sekali peju Tuan….”, kata Meyda manja. “Tuan Kita akan kemana….????”, Tanya Meyda kepadaku ketika dia mengetahui tujuanku bukanlah ke Apartemennya. “Kita menuju villa Mr. Robert di puncak”, kataku pendek.

“Emmhh….. Tuan akan ngentot Meyda disana…???”, Tanya Meyda manja. “Bukan kamu dah aku jual buat memuaskan nafsu bule-bule tamunya Mr. Robert. Mungkin nanti kamu akan di gambang oleh bule-bule itu…. Kamu maukan…???”, jawabku kepada Meyda.

Meyda terdiam, tapi kemudian dia tersenyum “Tubuhku ini milik tuan…, Meyda bersedia di jual dan menjadi lonte tuan…, selama tuan menyukainya….”.

Jam sepuluh malam mobil yang ku bawa memasuki sebuah villa, ya villa Mr. Robert. Mr. Robert adalah seorang pengusaha asing, dulu dia pernah aku bantu waktu dia mau membuka pabrik baru di kawasan Semarang. Ya biasa membantu dengan menggunakan ilmuku supaya masyarakat disitu mau menjual tanahnya kepada Mr. Robert dan Mr. Robert pun sudah fasih berbahasa Indonesia karena memang sudah lama dia menetap di Indonesia.

Didepan beranda Villa Mr. Robert sudah menunggu, “Sorry Mr. Robert, saya telat…”, sapaku kepada Mr.Robert, sementara Meyda Sefira kusuruh menunggu di mobil. “Ngak apa-apa, well perempuan itu yang akan melayani tamu-tamuku…? bukankah dia aktris yang kau janjikan…?”, Tanya Mr. Robert sambil melirik ke arah mobil.

“Iya tuan, dia yang main di film Ketika Cinta Bertasbih….”, jawabku. “But bukankah dia wearing a hijab…??, kamu yakin dia bisa dipakai….??” Tanyanya lagi, “ Tenang Mister, dia 100% bisa dipakai dan saya yakin dia bisa melayani kemauan tamu-tamu tuan, meski dia pakai jilbab…, oh iya Mister sekarang dia udah ngak pake BH ama cangcut…, tapi kalo make dia harganya cukup tinggi… dan satu lagi Mister ketika memakai dia jangan di buka jilbabnya…” sambungku kemudian. “Ok…, No problem…. Segini cukup….???”, Mr. Robert sambil mengeluarkan sebuah cek yang bertulis seratus lima puluh juta rupiah. “Wah, lebih dari cukup tuan….!!”, kemudian aku memanggil Meyda untuk menghampiri kami berdua.

“Kenalkan ini Mr. Robert…, untuk malam ini kamu akan disini dan melayani kemauan Mr. Robert….!!!”, kataku kepada Meyda, “So who’s your name ladies…??”, Tanya Mr. Robert ke Meyda. “I’m Meyda, Meyda Sefira ….” Jawab Meyda, “come here girl…!!”, Meyda mendekati Mr. Robert tiba-tiba tangan Mr. Robert kemudian memegang pantat Meyda “You have a nice ass… I love it…”, dan tak lama setelah itu Mr. Robert memegang payudara Meyda “You not wearing a bra huh…???”, sambil meremas-remas Payudara Meyda. “Acchhhh…. No Sir.., I not wearing a bra…!!!” Meyda melenguh… ketika payudaranya di remas oleh Mr. Robert, “You have scented body…, ,Are you ready to fuck with my guests, Meyda..??”, kata Mr. Robert sambil berbisik di telinga Meyda dan tangannya Mr. Robert menyelusup ke arah selangkangan . “Acchhh, I ready to have sex, with your guest….Acchh…”, jawab Meyda. “Nice girl…, Come with me….”, kata Mr. Robert sambil merangkul Meyda dan mengajak dia masuk ke dalam Villa, sementara aku di tinggal diluar.

Setelah Meyda dan Mr. Robert memasuki Villa, aku kembali ke mobil, dan keluar dari villa itu meninggalkan Meyda sampai dengan besok pagi di Villa Mr. Robert. Sementara itu setelah Meyda memasuki villa, diruang tengah ternyata teman-teman Mr. Robert sedang mengobrol sambil meminum wine. “Well Guys, this a girl who had I promised to fuck and remember don’t put her hijab”, kata Mr. Robert. John yang paling dekat kemudian mendekati Meyda, “you so beautiful girl…., what your name young lady….??”, tanyanya. “My Name’s Meyda, Sir and I ready to serve you..”, jawab Meyda dengan sedikit genit. Sementara Mr. Robert pergi mengambil handycam.

“Before, you serve us, better you drink this…”, kata Michel sambil memberikan wine yang sudah dicampur dengan obat peransang kepada Meyda dan itu bukan obat peransang biasa orang yang meminumnya selain mudah teransang dan kuat untuk melakukan hubungan intim semalaman. Kemudian Meyda meminum wine tersebut. “dwelt among us please…!!!”, John menarik Meyda supaya dia duduk disofa diantara mereka berempat. Tubuh Meyda tiba-tiba menjadi panas, puting payudaranya menjadi mengeras dan vaginanya sedikit basah.

“You are so pretty, and your body very fragrant….”, ucap Morris sambil menciumi leher. “Are You ready for love….”, kata john yang duduk disebelah Meyda sambil tangannya meremasi payudara Meyda.”Aaaacchhh…., I ready sir….pleasse….”, jawab Meyda yang mulai horny berat.

“So, please you choose which one of dick will you suck first”, kata Jim sambil mengeluarkan penisnya dan yang lainnya pun berdiri mengelilingi Meyda yang sekarang duduk di atas karpet sambil penis mereka dikeluarkan. Sementara Robert yang telah mengambil handycam mulai merekamnya.

Meyda Sefira pun sekarang di kelilingi oleh penis-penis yang mulai keras. Mata Meyda tampak berbinar dikelilingi penis tersebut dan tangan kirinya meraih penis Morris, sementara tangan kanannya meraih penis Jim. Meyda mulai mengocok penis-penis tersebut dan sambil mengulum penis-penis tersebut. Meyda tampak rakus dalam mengulum penis. “mmmmmmmmmm …. mmmmmmmmm … “ suara yang keluar dari mulut Meyda Sefira ketika penis-penis itu bergantian masuk ke dalam mulutnya, besarnya penis-penis itu membuat Meyda Sefira sampai kerepotan karena bentuk bibirnya yang seksi dan cenderung kecil.

“aacckkhh … you are very clever sucking my dick,…. Acckkkhhh you are wild girl Meyda“, kata John sambil mengerang. Meyda Sefira tampak tersipu sambil terus melakukan sedotan ke penis-penis itu secara bergantian. Sesekali sambil tangannya bergantian mengocok penis tersebut dengan sangat lancar dan halus. Sedot-sedotan yang dalam membuat para tamu Mr. Robert tersebut keenakan, Meyda Sefira memperlakukan penis-penis tersebut dengan lincah.

Sementara sekarang posisi Meyda seperti yang merangkak kali ini mulut Meyda sedang di penuhi penis milik Morris,“ suck this little bitch….!!” Morris membentak kemudian dengan kasar dan menjejalkan penisnya ke mulut Meyda. sambil menjambak jilbab yang sedang di pakai Meyda.

“Hoommmmmhh, Ummmmmmmhhh… Mmmmmmmm” suara mulut Meyda yang sedang mengulum penis Morris. Sementara John mengambil posisi di belakang, rok Meyda pun sudah terjatuh ke lantai. Sehingga terlihat bagian pantat yang padat berisi. ”Nice.. Boob… I got you, little bitchhh…”, kata John sambil mengarahkan penisnya ke vagina Meyda, dan tangannya meremas-remas bongkahan sang artis berjilbab. Sedangkan Mr. Robert dengan asiknya merekam semua kegiatan mereka.

“Awwww…… Arrrhhhhhhh… Crrrrr Crrrrrrrrrrrrr”, Meyda mengerang ketika penis John menjebol vaginanya secara sekaligus, dan dengan kasarnya John mengaduk-ngaduk vagina milik Meyda sedangkan dibagian depan Morris tidak memberi kesempatan kepada Meyda untuk menarik nafas. “Slllcckkkkk…, slllllcccckkkkk… Cupkkhh.. cupkkhh….” Suara yang keluar dari mulut Meyda. Hampir 10 menit vagina Meyda di aduk-aduk oleh penis Jhon. Sambil memukul atau meremas-remas pantat sang artis berjilbab. dan tak lama kemudian… “Ahhh Ahhhh Owwwww….”, meyda berteriak sekencangnya ketika dia mengalami orgasme pertamanya. Cairan cinta Meyda langsung memancar ketika penis John dikeluarkan. Semua kejadian itu terekam jelas dalam handycam Mr. Robert

John dan Morris beristirahat sejenak, memberi kesempatan pada dua temannya. Michel langsung menjambak jilbab sang gadis dan mengarahkan penisnya untuk di kulum oleh Meyda. Meyda yang masih lemah akibat orgasme langsung membuka mulutnya dengan kasar Michel memaju mundur kan pantatnya sambil tetap menahan kepala Meyda. “suck it bitch, damm you!! Harder bitchhh!!! ”.

Sementara dibelakang Jim sudah mengambil posisi “I love your little ass and I will fuck your ass….”, Meyda yang sedang di perkosa mulut tidak mendengar apa yang dikatakan Jim. Sehingga “Arrrhhhhhhhhhhhhhhhhh….! ” terdengar erangan Meyda, ia mengerjap-ngerjapkan matanya, kesakitan itu membuatnya terbata-bata. “Arrh, shak.. shakit…, Aww, Heggg” mata Meyda membeliak lebar-lebar ketika sebuah hentakan menjebol lubang duburnya, mulutnya terbentuk seperti hendak mengucapkan huruf “A” ketika merasakan batang penis yang hitam dan panjang itu menerobos memasuki lubang duburnya dengan paksa. Sementara Michel menghentikan sejenak aktifitasnya untuk memberikan kesempatan pada Meyda mengambil nafas. Gerakan kasar dari Jim yang sedang menyodomi dubur Meyda membuat tubuhnya terdorong-dorong ke depan . Jim menarik pinggul Meyda agar lebih menungging sehingga penisnya dapat keluar masuk dengan lebih leluasa. Penis yang besar itu memacu lubang anus Meyda. Meyda meringis ketika lubang anusnya yang masih seret kering dimasuki oleh penis besar. “Awwwwwwhhhhhhh !!! ” Meyda menjerit panjang ketika si negro mulai memaju mundurkan penisnya dengan kasar. Matanya melotot, erangannya terdengar keras “Arrrrhhhhhhhhhhhhhhh!!!”, Meyda seolah-olah merasakan lubang anusnya sedang dibelah begitu kasar dan brutal “Plokkkkkk… Plokkkkkk… Plokkkkkkk….Plokkkk” suara benturan buah pantat Meyda yang sedang dihajar oleh penis si negro terdengar dengan semakin keras.

Ekspresi kesakitan di wajah Meyda perlahan-lahan digantikan oleh ekspresi kenikmatan, desahan-desahan dan rintihan kenikmatan penuh dengan gairah seksual Meyda. Melihat hal itu Michel kembali memasukan penisnya ke mulut Meyda.tetapi di belakang sodokan-sodokan yang dilakukan oleh Jim semakin brutal. Sementara Mr. Robert mendekati dan memasukan dildo getar kedalam vagina Meyda, membuat sang artis berjilbab itu bertambah gairah seksualnya akibat hujaman penis di anus, getaran dildo dan mulutnya yang terus melayani sebatang penis. Dan tak lama kemudian. “Ahhhhhhhhhhh…. Crrrrrrrrtttt…. Crut” Meyda menahan nafas, tubuhnya mengejang akibat klimaks yang kedua kalinya, sampai-sampai dildo getar yang tadi menempel di vaginanya menjadi terlempar.

Tubuh Meyda yang sekarang sudah telanjang kecuali jilbab yang digunakan kembali ditarik oleh Morris, Morris yang sedang duduk di sofa menyuruh Meyda. Menduduki penisnya dengan posisi Meyda membelakangi Morris. “I want fuck your ass…, bitch…”, Meyda memegangi dan mengarahkan penis besar kembali ke anusnya dan “Ahhhhhhh..!!! ”sedikit demi sedikit penis tersebut masuk ke dalam lubar anus Meyda, namun secara tiba-tiba menjebloskan penisnya sekaligus kedalam lubang anus gadis itu. “Arrrrhhhhhhh….!! Sakitttt!!! Sakitttt sekaliiiii….”, namun Morris yang tidak bahasa Indonesia malah Memaksa Meyda untuk bergoyang di atas tubuhnya. “Achhhhhhh….! Heggghhh…, Ahhhhhhhhhhh!! ” Meyda tidak dapat lagi menahan jeritannya ketika merasakan lubang anusnya dipaksa melar ketika penis keluar masuk dengan kasar. Taklama kemudian John mendekati Mereka berdua, dengan penis yang sudah tegak sempurna langsung mengarahkan kepada vagina Meyda dan “Ahhhhh….!! ” Meyda berteriak kembali ketika penis yang besar itu menekan-nekan dengan kasar sebelum akhirnya amblas memasuki lubang vagina. “Ohhhhhh, Ahhhhhhhhh, Ohhhhhhhhhh, Awwwwwwww…..” rintih Meyda ketika penis tersebut berlomba memasuki kedua lubang Meyda, Wajah Meyda memerah menahan sakit, perih dan kenikmatan yang tiada duanya “Nikmattttt….ssshh…., Akhhhhhhh…, Owwwww,Hssshhhh ….. please fuck Me harder….”. seolah di perintah keduanya memacu liang anus dan liang vagina Meyda dengan sangat brutal dan tak lama kemudian “Ahhhhh….! Crrrr Crrrrr…”, Meyda mengeluarkan orgasme yang kesekian kalinya.

Posisi Morris sekarang digantikan oleh Michel dan posisi John diganti oleh Jim. Kali ini Morris memasukan penisnya kedalam vagina Meyda. “Arhhhhhhhhhhhhhhhh….! ” nafas Meyda terputus-putus ketika batang penisnya panjang itu masuk hingga terbenam sekaligus dengan sekali sodokan yang kasar dan kuat menuju rahim Meyda sementara Jim yang kesulitan untuk menusuk anus sang bintang berjilbab meremas-remas buah dada Meyda. Morris terus mengaduk-ngaduk vagina Meyda dengan kasar dan kuat sementara Jim yang sudah tidak sabar ”I love wet pussy.., let me see you can handle two dick in your pussy….”

“Hennggghhhh…!! Akkkhhhhhhhh…. Arrrrggghhhhhhhhhhhhhh…… Hekkkk, Hekkkkss, Hekkssss….. Errrhhhhhh ”, Meyda mengerang sejadi-jadinya ketika dua penis menerobos vaginanya. “come on girl….we will fuck your pussy together”

“Aduh…, Ampunnn… Ampunnnnn, Stoppppp, Nn.. Nooooo”, Meyda tampak mengiba tak kuat menahan rasa sakit yang di deritanya. Tapi itu tak berlangsung lama “Ahhhhh, Yes, Ahhhhhh, Ohhhhh Yesssss, Emmm Crrrrrrrrr.. Crrrrrrr” Meyda mendesah-desah semakin liar “fuck me…… fuck me…..yyeeesss oooohhhh………”, Meyda berusaha mengimbangi kedua penis yang sedang ada di dalam vaginanya “oooohhh I loveeee…. It….. fuck me harderrr..…..” bagai orang kesetanan mereka bertiga memacu nafsu syahwatnya masing-masing. “do love this bicth… hah…., you want more ….. fell this….!!!”, Jim dan Michel mempercepat gerakan mereka.

“Ahhhhhh, Ohhhhh Yesssss, Emmm I Love this…“,Tubuh Meyda tampak terayun-ayun dan jilbab yang dikenakannya pun tampak sudah tidak menentu. Mr. Richard yang sedang merekam seluruh kegiatan menyuruh Morris untuk membetulkan jilbab sang artis. Setelah membetulkan jilbab Meyda tiba tiba Morris menarik kepala Meyda untuk memuaskan penisnya kembali. Kini Meyda di keroyok oleh tiga penis sekaligus. “Oggghhhhhhh… Hufffhhhh… Emmmmm”, jeritan-jeritan liar Meyda menjadi tertahan. Tetapi mereka bertiga dengan sadis terus memompa tubuh Meyda. “Arhhhhhhhhhhhhhhhh….! ” tubuh Meyda menegang dan matanya membelalak, tubuh ramping itu terdongak sesaat dan kemudian ambruk menindih tubuh Michel.

Michel mendorong tubuh Meyda hingga terjatuh ke lantai. Tubuh Meyda sangat lemah setelah empat kali mengalami orgasme, para tamu tersebut segera mengelilingi Meyda, sambil mengocok batang penisnya masing-masing, sementara Meyda yang terbaring dilantai membuka mulutnya seolah meminta jatah peju dari tamu-tamu tersebut dan tidak lama dari itu “Take this cum, bicth….” Kata Michel, “Crooot…..crooot……Croottt”, peju menyembur dari masing-masing penis semua mengarah ke mulut Meyda, sehingga ada yang mengenai Mata, Hidung dan Mulut yang terbuka menerima limpahan peju. Jilbab Meyda pun tak luput dari semburan peju tersebut. Setelah puas mereka meninggalkan Meyda yang meringkuk di atas karpet karena kecapaian.

Sampai besok paginya sebelum aku menjemput kembali Meyda, Mereka menggarap Meyda di dekat kolam renang. Meyda kembali mengalami orgasme dasyat. Selama perjalan pulang Meyda tampak letih namun setelah sampai apartemen Meyda sudah harus melayani nafsuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar