Rabu, 12 Mei 2010

Miftah

Kehidupanku banyak di lalui di pesantren, mulai dari mengaji, mandi, makan,dll. Selama ini, aku merasa tidak terkekang seperti para santriwati lainnya. Aku merasa hidupku lebih bermakna di pesantren. Banyak sekali kejadian yang tidak pernah aku bayangan sebelumnya. Termasuk masalah cinta. Setiap malam di asrama putri, teman-temanku slalu bercerita tentang pasangan mereka. Aku hanya bisa tersenyum dan sedikit berkomentar tentang cerita mereka. Satu sisi, aku juga ingin memiliki seorang pacar yang bisa melindungiku.

Pagi ini, entah mengapa aku bersemangat untuk pergi ke sekolah. Setelah menyiapkan buku, tanpa menyia-yiakan waktu, aku langsung pergi ke kelas. Di tengah-tengah perjalanan aku bertemu dengan beberapa adik kelas. Mungkin mereka habis piket. Langsung saja aku menuju kelas tercinta, berharap aku orang pertama yang ada disana. Seketika itu juga, aku tidak bisa mengucapkan kata apa-apa. Indra teman sekelasku dan juga salah satu cowok yang aku kagumi tengah memainkan burungya yang menjulang tinggi. Sambil tanganya mengurut ke depan dan ke belakang. Hatiku bertanya? Apa yang sedang Indra lapukan. Sebagai wanita, aku hanya bisa berteriak. Indra pun sadar akan kehadiranku. Dengan sigap, ia segera memasukan burungnya dan menutup celana panjangnya. " Pagi Miftah, tumben pagi-pagi gini udah dateng " aku jawab pertanyaan Indra " Iya nich, daripada gak aja kerjaan. Mending ke kelas aja. Sekalian belajar" Indra kembali bertanya " mift, kamu lihat apa yang aku lapuin tadi?" Mukaku langsung memerah dan tak sanggup mengatakan apa-apa.

Setelah jam pelajaran habis. Semua siswa berhamburan ke luar kelas. Aku masih memikirkan apa yang terjadi tadi pagi. Hal ini membuat aku penasaran. Aku sungguh tabu akan hal yang berbau sex, sebagian dari temanku. Apabila hasratnya sedang memuncak. Mereka slalu pergi ke kamar mandi sambil membawa timun, wortel, dan pisang. Menurut informasi, di dalam kamar mandi mereka membuka seluruh pakaiannya. Mulai dari kerudung, jubah, sampai rok. Timun kemudian dimasukan ke dalam vagina maju, mundur sambil membayangkan itu kelamin cowok yang mereka kagumi. Aku ingin menjaga diri, tapi akibat pristiwa tadi. Hasratku memuncak, segera aku pergi ke dapur untuk meminta timun yang masih segar. Beruntung kamar mandi pojok kosong. Langsung saja aku masuk kesana. Sebuah timun aku keluarkan dari baju putihku. Kemudian kerudung panjangku mulai ku buka, ku biarkan rambut panjangku terutai. Aku sungguh bangga dengan parasku yang cantik, baju putih telah aku buka, dan rok hitam. Kini tinggal pakaian dalam yang menempel di tubuhku. Bra pink mulai aku lepaskan. Mencuatlah buah dadaku yang besar dengan puting merah muda. Celana dalam putih yang aku kenakan telah terlepas. Secara reflek aku meremas kedua dadaku yang besar, achhh....achhhhh...achhhh
hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku. Kini putingku telah mengeras, tapi aku tetap meremas dengan penuh nafsu. Sambil tetap meremas timunpun aku ambil. Segera ku buka lubang vaginaku. Aku tertawa kecil, karena vaginaku di tumbuhi oleh bulu-bulu halus. Dengan penuh nafsu, timun ku masukan. Kini telah masuk stengahnya kedalam vaginaku. Nikmat rasanya, pantas saja teman-teman ketagihan. Sambil membayangkan indra, aku terus memainkan timun. Maju, mundur achhhh...achhhh...achhhhh Timun yang masuk kedalam vaginaku semakin membuat tubuhku menggeliang. Tak sanggup rasanya merasakan rasa nikmat yang mengalir begitu deras. Setengah dari timun telah masuk kedalam vaginaku, andai saja timun tadi adalah penis milik indra. Mungkin kenikmatan yang aku rasakan akan lebih. Achh...acchhh..achhhh......ochhhhggg
indra....indra........sambil terus meremas payudara. Aku merasa ada sesuatu yang akan keluar, gerakan maju mundur terus aku lapukan, semakin cepat vaginaku memerah dan mulai basah oleh cairan putih. Gerakan semakin kupercepat, semakin cepat ochhhhggg.......achhhhggg.. aku mengeluarkan teriakan paling keras. Disertai dengan keluarnya cairan putih yang sangat banyak. Aku sempat khawatir akan ada orang yang tahu, apa yang aku lapukan di kamar mandi tadi. Dengan segera ku mabil pakaian putih dan rok hitamku. Tak lupa juga timun tadi yang aku pakai untuk berfantasi. Kini, Miftah menjadi akhwat yang tertutup jilbab lebarnya.

Di Asrama aku terkenal sebagai seorang kakak kelas yang pintar, cntik, juga alim. Jadi wajar saja, jika sebagian dari mereka menghormatiku. Tidak sedikit dari adik kelasku yang curhat tentang ikhwan yang ia taksir. Mulai dari hal yang ngedate, bercanda, sampai hal seperti itu. Pernah ketika itu indah bercerita, kalau payudaranya pernah diremas oleh zacky, selain itu di waktu kelas kosong. Mereka berdua berciuman dengan ganasnya, lidah saling berdau, sampai bertukar rasa air liur. Untung saja aku tidak melaporkan hal itu ke ustadzah, karena aku tahu indah orangnya polos. Zackylah orang yang seharusnya disalahkan.

Malam ini aku berharap bisa mimpi indah bersama Indra. Mimpi untuk menandakan kedewasaan seseorang, mimpi yang mewajibkan untuk mandi wajib sesudahnya. Sebelum tidur aku terbiasa cuci muka, dan gosok gigi. Ketika ditempat tidur, aku terbiasa melepas kerudung lebarku, membiarkan rambut panjangku terurai. Semua pakaian dalam juga ku lepaskan. Hanya baju tidur saja yang ku kenakan. Tidak terasa, waktu subuh sebentar lagi, aku segera bangun dari tidurku. Kerudung segera aku kenakan, dan bergegas ke kamar mandi. Sedikit informasi, kamar mandi ikhwan dan ikhwan saling berhadapan. Jadi wajar saja ada mata-mata jahil yang mengintip akhwat sedang mandi. Aku masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan diri, tanpa ada rasa khawatir sedikitpun. Baju tidurku aku lepas, mencuatlah langsung payudaraku yang besar dan juga putih dengan puting merah muda. Kemudian celana trainingku, gatal rasanya vaginaku. Terakhir adalah kerudung kesayanganku. Aku berbalih, tampaklah sesosok mata memandang dengan penuh nafsu. Aku segera menutup barang kebangganku dan berteriak. " Ada yang ngintip, tolong " semua akhwat langsung menuju ke kamar mandi. Sang pengintip tadi langsung menghilang. " siapa yang ngintipnya mift? " " Aku juga gak begitu jelas melihatnya. Tapi sorot matanya seperti orang yang aku kenal. Merasa suasana terkendali, aku segera untuk membersihkan diri.
Segar sekali rasanya mandi di pagi hari, saatnya aku berganti pakaian sekolah. Sejenak aku memandang tubuhku yang indah didepan kaca. Payudaraku menjadi daya tarik tersendiri karena ukurannya yang besar, dan padat. Mengapa tidak sekali-kali aku pakai pakaian ketat saja. Berhbung semua pakaian yang aku miliki berukuran lebar. Maka aku rayu adik kelas untuk meminjamkan pakaiannya yang kecil. Setelah aku dapat, segera aku berpakaian. Ochhh.... sungguh sulit dipercaya semua lekuk tubuhku tercetak dan bagian depanlah yang paling menonjol. Serasa ia ingin mencuat, aku harus jaga diri dari tangan-tangan jahil. Rok hitam telah aku kenakan. Sedikit tampil beda aku pakai shadow di sekitar mataku, di tambah sedikit pemerah wajah. Sungguh cantik dan sexynya aku hari ini. Kira-kira apa reaksi dari ikhwan dan akhwat yang melihatku.

Aku masuk ke kelas sambil mengucapkan " selamat pagi semua " mendengar itu semua berpaling ke arahku seakan ingin melihat siapa gerangan. " Sontak semua ikhwan memandang ke arahku " Miftah, kamu cantik banget " Iya nich, hari ini Miftah beda dari biasanya. Ada angin apa nich " Semua pujian yang di arahkan ke arahku. Membuat para akhwat syirik, termasuk Nisa. Ia merasa keseksiannya tersaingi olehku. Walaupun berkerudung nisa terkenal binal. Tidak sedikit ikhwan yang ia taklukan. Nisa juga terkenal sebagai akhwat yang sering berhbungan dengan ikhwan. Biasanya ia slalu pintar mencari waktu yang kosong untuk itu. Topik pagi ini yang paling hangat masih tentang sang pengintip. " Mift, emangnya kamu gak liat jelas tadi. Sayang banget kalu dia gak ketangkap." Ikhwan hanya bisa saling menuduh. Sedikit ku lempar senyuman manis kepada mereka. Tanpa sengaja Indra memandang ke arahku. Tatapannya sungguh tajam, seakan tersimpan suatu pesan. Penampilan yang beda berdampak tidak menyenangkan. Semenjak pelajaran dimulai, semua mata ikhwan terus memandangku, apa yang salah. Apa payudaraku begitu menggoga, ataupun wajahku yang mempesona. Aku tak tahan akan keadaan ini. Nisa tidak terlihat ketika pelajaran berakhit. Aku tidak ada rasa curiga sedikitpun terhadap Nisa. Satu sisi lain, Akbar seakan menghilang begitu saja. Apa ada kaitannya dengan Nisa? Jam pelajaran habis, semua ikhwan dan akhwat berteriak senang. Entah mengapa sebelum pulang, aku ingin pergi ke kantin belakang. Beberapa sapaan aku dapatkan dari temanku yang lain. Tiba-tiba aku terkejut ketika mendengar desahan seorang lelaki. Karena penasaran, aku mencari sumber suara tadi. Ternyata suara tadi berasal dari gudang belakang. Positif thinking jalan yang terbaik, siapa tahu itu orang yang membutuhkan pertolongan. Segera kudekati, betapa terkejutnya aku. Nisa yang tadi menghilang ternyata sedang asyik menghisap penis akbar yang sudah tegang dan merah. Ku ingin berteriak, tak sanggup rasanya melihat mereka berdua. Seketika itu, bisikan setan datang. Aku mendekat dan ingin melihat jelas mereka berdua. Nisa terlihat masih menggunakan pakaian lengkap. Akbar telah melepas celananya. Penis akbar sungguh besar, nisa sangat menikmati setiap jilatannya, akbar seakan tidak kuat menahan gigitan dan isapan dari mulut Nisa. Sepertinya Nisa sangat handal dalam hal ini. Isapan nisa berhenti, ketika akbar melepasa bajunya. Keringat telah bercucuran di tubuhnya. Kini di depan mataku akbar tidak menggunakan sehelai benang apapun. Nafasku semakin tak menentu, detak jangtung semakin cepat. Akbar membuka kancing baju nisa satu persatu, aku semakin bernafsu melihat hal itu. Dengan ganasnya bra pink nisa ditarik. Sementara kerudung sengaja masih menempel. " Nis, payudara kamu indah banget" " Boleh aku remes gak "
" Masa sich, indah apanya. Mau remas yach remas aja " Suara nisa begitu manjanya
Aku semakin terangsang meliahat adegan mereka berduka, dengan segera aku mainkan vagina ini yang mulai basah. Achhh...achhhhhh......ku vaginaku sungguh gatal. Aku jadi teringat akan Indra, ku masukan jari-jariku kedalam vagina.
Akbar terus meremas payudara Nisa, menghisap, menggigit pentilnya. Nisa berteriak ketika putinya digigit akbar. Nisa merasa payudaranya telah mengeras. Nisa melepas rok hitamnya, kemudian ia meminta akbar untuk menarik celana dalamnya. Tentu saja, akbar tidak menolak. Celana dalam pink nisa telah terlepas. Vaginanya begitu merekah. Lidah akbar bermain lincah dalam vagina Nisa. Ochhhh.........Achhhgggg.....Ochhhhh...... yes Akbar. Gerakan jariku semakin cepat, seketika itu juga. Cairan nikmat keluar dari vaginaku. Suasana yang sepi membuat aku leluasa untuk apapun. Rok segera aku lepaskan, dilanjutkan dengan Pakaian putihku. Terakhir adalah kerudung ketat yang aku pakai hari ini. Seorang Miftah sekarang hanya menggunakan pakaian dalam. " Akbar kamu pinter banget, puasin aku, achhh,achhhh " Vagina nisa masih dipermainkan oleh lidah akbar. Jari-jari akbar juga bermain di daerah licin nisa.
Aku semakin tak kuasa, tanganku meremas payudara indah ini. Pakaian dalam belum mau aku lepaskan, achhhh...ochhhhh....yes.........ought....... teriakan kecil itu yang hanya aku ucapakan.
Tangan nisa meraih penis akbar, menjilatinya. Sambil sesekali mengocok pelan. Ia sepertinya tak ingin akbar ejakuasi duluan. " Bar, bukain kerudung nisa dong" Akbar menjawab " Emangnya kamu gak malu sama aku "
" Buruan ah, nisa gak tahan nich " Selama ini, akbar belum pernah melihat Nisa tanpa kerudung. Walaupun ia terkenal sebagai akhwat yang binal. Perlahan-lahan kerudung Nisa dilepasnya. Rasa penasaran terlihat dari wajahnya. " Nisa berkerudung ataupun tidak, kamu tetap cantik " Rambut yang selama ini tertutupi, kini tampak dengan indahnya di depan akbar. Aku terpana melihat rambut Nisa yang indah, panjang dan berwarna kecoklat-coklatan. Nisa membuka vaginanya lebar-lebar, terlihat birahinya telah memuncak. Akbar segera mengarahkan penisnya menuju vagina Nisa, ia sempat beberapa kali gagal. Padahal yang ia tahu, Nisa sudah tidak perawan. " Nis, vagina kamu sempit banget. " " Coba terus aja Bar " Akbar terus mencoba, bahkan penisnya ia lumuri air liut Nisa. Baru kali ini aku merasakan hal yang sangat nikmat sebagai akhwat. Selama ini aku hanya bisa berimajinasi tentang seks. Tubuhku bergoyang merasakan irama dan desiran dari hasrat birahi. Sambil terus bergoyang aku buka pakaian dalam yang telah basah oleh keringat ini. Nisa menjerit dengan kerasnya " Achhh...achhh...achhh akbar sakit " Akbar sepertinya khawatir akan Nisa. " Kamu gak apa-apa khan " " Terusin aja bar, jangan lupa genjot yang kenceng " Nisa memaikan rambutnya yang panjang sambil mengigit kecil bibirnya.
Bayangan Indra seakan hadir seketika. Mengajak aku bersenggama dan berbagi kenikmatan.
Nisa sangat menikmati setiap goyangan Akbar, begitu pula dengan akbar. Penisnya serasa dijepit dengan pijitan nikmat dari Vagina Nisa. Akbar.....achhhhh...ochhhgggg... genjot terus. Akbar tersenyum dan mempercepat genjotannya. " Gimana nis, kamu puasa gak???" " Puas banget. penis kamu udah gede, keras lagi " Bikin aku gereget.
Aku tak tahu harus kemana melampiaskan birahi ini. Mulut Nisa terus meracau dan mengeluarkan kata-kata nikmat. Rambutnya berantakan, tubuhnya kilat dengan keringat. Genjotan akbar semakin cepat, penisnya tampak sangat merah, vagina Nisa juga telah basah dengan cairan nikmat. Nisa mengigit bibirnya dan berteriak dengan keras " " Achhhh......akbar nisa udah nyampe " Akbar seakan berhasil mengalahkan Nisa. Genjotan semakin cepat, cepat, cepat, seakan ada sesuatu yang bedenyut dari penisnya. Tak sanggup menahan nikmat, Akbar tidak mencabut penisnya. Ia membiarkan spermanya mengalir dalam vagina Nisa. " Nisa, aku udah nyampe nich. Kamu siap tahan semprotan sperma ini " Crooot..............Croootttt..............Crooott ttt...........Crotttt.......Croooottt Akbar mengeluarkan sperma beberapa kali.

Sungguh beruntung jadi nisa. Bisa merasakan kenikmatan dari Akbar, Mereka berdua tampak senang. Saling memuji dan beristirahat sebentar. Gini giliran fantasi liarku. Sambil membayangkan kejadian tadi, aku remas payudara yang indah ini. Ochhh.......nikmat rasanya. Kemudian aku gosok vagina ini, dan memasukan jemariku.
Achhh......aCHHHH...........oCHHHGGGTT.........bul u-bulu halus ini aku persembahkan untuk Indra. Mereka berdua masih terlihat kelelahan. Untung saja, aku semakin menikmati fantasi birahi ini. Sebagai akhwat, ternyata birahiku sangat besar. Hasrat yang tertahan harus aku lampiaskan. Aku semakin memejakan mata, menahan ras nimat dari permainan jemariku. Indra.....achhh....acghhhhh...... tanganku kini memainkan puting susuku.
Kesadaran tengah hilang dariku. Aku membuka mata untuk melihat sejenak apa yang Nisa dan Akbar lapukan. Betapa terkejutnya aku, sesosok pria telah berdiri dan menyaksikan apa yang akhwat lapukan. Sungguh diriku tak berkutik sedikitpun. Ku tutup semua daerah sensifit yang ku miliki. Tapi ternyata ikwan tadi berkehendak lain. Ia menginginkan diriku. Tolong apa yang harus aku lapukan sebagai akhwat!!!



Janda Pramugari
________________________________________

Syifah berusia 25 tahun adalah seorang gadis berjilbab yang sangat alim dan warak orangnya. Dia adalah lulusan Sarjana Hukum di sebuah universitas terkenal di negara Jordan. Syifah walaupun terkenal cantik, alim dan bijaksana namun dia sama sekali tidak pernah meninggi diri atau ego kerana kecantikannya mungkin juga kerana dia berasal dari keluarga yang miskin dan ibubapanya sentiasa mengajar dia menjadi anak yang solehah dan taat akan hukum agama. Syifah sentiasa mengenakan jilbab yang labuh dan pakaian longgar yang menutup aurat sesuai sekali dengan statusnya yang kini bergelar ustadzah di sebuah pesantren yang menempatkan anak-anak kecil yang ingin belajar agama.

Di Pesantren ini jugalah kisah hitam dalam hidup Syifah bermula. Dia baru sahaja beberapa bulan bertunang dengan rakan kuliahnya ketika di Jordan iaitu Rudy dan bakal melangsungkan perkahwinan mereka hujung tahun ini. Rudy walaupun amat mengenali peribadi mulia Syifah namun rasa cemburu dan risaunya amat menebal di dalam hatinya, mungkin kerana Syifah terlalu berharga buat dirinya dan terlalu ramai pria yang ingin bersahabat dan menyunting Syifa. Dalam sehari, 5 ke 6 kali panggilan telefon dibuat untuk memastikan yang tunangan tercintanya berada dalam keadaan ok dan selamat. Syifah pula walaupun risih dengan perlakuan Rudy namun rasa kasih dan sayangnya membuatkannya banyak bersabar walaupun telah banyak kali mereka bertengkar kerana rasa cemburu Rudy itu.

Seperti manusia lain, Syifah juga mempunyai rasa ingin bergaul dan mempunyai ramai teman namun semuanya amat terbatas akibat larangan Rudy yang terlalu mengongkong hidupnya. Ini secara tidak langsung membuatkan ramai pria yang mencemburui dan mendendami Rudy dan salah seorang daripada mereka adalah Frans yang sememangnya amat mengilai muslimah cantik itu. Frans sebenarnya telah lama murtad dan telah bercerai dengan isteri lamanya Asmah yang juga seorang muslimah yang amat taat hukum agama, Perkenalan Frans dengan Syifah bermula di Pesantren tempat Syifah mengajar di mana anaknya yang bernama Didy itu menuntut. Frans yang berugama kristen sengaja menjadikan alasan sering melihat anaknya yang belajar di sekolah itu dan berpura-pura ingin belajar agama islam dengan lebih dekat sedangkan dia berhasrat ingin mendapatkan tubuh Syifah daripada Rudy walau dengan cara apa sekalipun. Syifah sedikit pun tidak mencurigai Frans malah sentiasa memuji sikap Frans yang nampaknya seperti benar-benar ingin belajar agama dengan jujur.

Pernah kerana terlalu mempercayai Frans, Syifah mengikutnya pergi makan malam bersama-sama anak frans dan selama makan malam itu banyak sekali yang dibicarakan mereka dan dari situ Frans mengetahui yang tunangannya seorang yang terlalu kuat cemburu kerana sepanjang makan-malam itu hampir 5 kali Syifah menjawap panggilan Rudy sehinggakan akhirnya kerana terlalu tidak tahan dia pun mematikan HPnya sambil memohon maaf daripada Frans. Ternyata malam itu adalah hari paling gembira buat Frans kerana itu adalah peluangnya menatap wajah anggun muslimah berjilbab itu dengan lebih rapat dan sememangnya Syifah yang mengenakan jubah labuh berbahan sutera yang halus dan licin itu menambahkan lagi kehalusan tubuh gebunya dan pinggulnya yang cantik itu seolah-olah jelas kelihatan dibalik jubah yang dikenakannya.

Sepanjang hayatnya, itulah kali pertama Syifah keluar dengan pria lain selain daripada Rudy. Rudy yang tidak puas hati dengan kelakuan Syifah telah menunggu Syifah di depan rumahnya seawal pagi keesokan harinya. Maka berlakulah pertengkaran antara mereka. Kamu benar-benar mengecewakan aku, Syifah, Rudy merungut. Kamu sepatutnya tidak harus keluar dengan pria lain selain aku tunanganmu!! Malah kamu juga tidak meminta ijinku untuk keluar bersama dia. Mas....Frans itu baik orangnya, dia ikhlas ingin mempelajari dan mengenali agama kita dengan lebih dalam bersamaku. Malah aku juga kagum kerana dia sering menghantar dan menjemput anaknya di pesantrenku. Hubungan aku dan dia tidak lebih daripada rasa seorang hamba allah yang ingin mendekatkan diri dengan agama islam, itu sahaja, aku tidak pernah berniat mencurangi kamu, mas, mas jangan tuduhku yang bukan-bukan, kata Syifah sebak. Syifah berjaya melembutkan hati Rudy yang mulai lembut dan luntur dengan penjelasan Syifah itu. Ternyata niat suci tunangannya itu disalah erti olehnya.

Ohhh jika begitu maafkan aku sayang, aku cuma...ermm tidak sangup melihat kamu dirampas dan didekati oleh pria lain selain daripadaku. Akhrnya mereka pun berbaik semula dan ini menambahkan kebencian Frans kepada Rudy kerana selepas peristiwa itu Syifah kelihatan sering cuba menjauhinya. Frans telah bersumpah didalam hatinya yang dia akan mejadi orang pertama yang akan menikmati tubuh Syifah walau apa cara dan harga sekalipun. Dia mengatur rancangannya untuk mendapatkan tubuh Syifah kerana dia sudah tidak sanggup lagi menahan nafsunya juga dia ingin membalas dendam kepada Rudy yang bakal bernikah dengan Syifah tidak lama lagi. Namun ketika berjumpa Syifah selepas itu dia berpura-pura meminta maaf kerana Syifah dimarahi oleh Rudy dan berjanji tidak akan mengajak Syifah keluar bersama-sama lagi.

Frans mula mengatur rancangan jahatnya itu. Dia berjumpa dengan seorang bomoh ilmu hitam yang paling terkenal handal dengan ilmu hitamnya untuk mendapatkan minyak guna-guna untuk menundukkan muslimah cantik itu. Walaupun membayar dengan harga yang amat tinggi untuk ubat guna-guna itu, namun Frans sanggup kerana itu akan membuatkannya mampu memiliki tubuh muslimah taat itu dengan cara jahat kerana dia begitu pasti tidak akan memiliki Syifah dengan cara yang baik. Hari dan masanya telah tiba untuk dia memiliki tubuh gadis muslimah yang alim itu. Alasannya Frans ingin menyambut ulangtahun anaknya Didy bersama-sama Syifah memandangkan Syifah amat menyayangi Hendri. Pujukan Didy akhirnya melemahkan penolakan Syifah yang masih mengingati janjinya pada Rudy. Kebetulan ujung minggu hari itu Rudy berada diluar kota selama seminggu kerana urusan pekerjaannya. Walaupun gementar hati muslimah cantik itu kerana membohongi bakal suaminya namun dia terpaksa juga berbohong kerana tidak sanggup melihat Didy yang disayanginya itu kecewa dihari istimewanya. Seperti yang dijanjikan, Frans dan Didy datang menjemput Syifah dari rumahnya dan menuju ke sebuah restoran yang sudah tersiap beberapa hidangan. Tanpa disadari oleh Syifah, makanannya sudahpun dicampur dengan serbuk guna-guna yang telah dijampi oleh bomoh durjana itu.

Akhirnya Syifah tanpa ragu-ragu telah termakan makanan yang dicampurkan dengan ubat guna-guna itu. Ilmu guna-guna itu benar-benar amat mujarab kerana Syifah seperti hilang ingatan dan pedoman malah sedikit kebingungan apabila Frans mengajaknya untuk pulang ke rumahnya.Syifah seperti tidak mampu menolak pelawaan Frans yang mempelawanya ke rumahnya sedangkan dia amat tahu itu adalah amat bersalahan dengan hukum agama apatah lagi dia adalah seorang ustadzah terhormat dan amat dihormati masyarakat dan kenalannya. Didy juga telah dikunci di dalam biliknya dan tidak dibenarkan keluar. Setelah puas hati yang guna-guna itu benar-benar berkesan, Frans terus memimpin Syifah ke dalam kamarnya lalu membaringkan akhwat manis nan alim itu di atas ranjangnya. Syifah seperti hilang pedoman setelah diguna-guna oleh Frans hanya menuruti arahan Frans tanpa mampu membangkang. HPnya mulai berdering-dering oleh panggilan Rudy seperti kebiasaannya. Panggilan itu pun dijawabnya agar Rudy tidak meragui apa-apa. Assalamualaikum sayangku, kedengaran suara Rudy menyapa Syifah. Waalaikumusalam jawab Syifah ringkas. Kamu di mana dan sedang buat apa sayang ? Ohhh ngak ada apa mas, aku alagi di rumah sudah mahu terlelap. Frans memulakan tugasnya dengan pantas tanpa mengendahkan perbualan sepasang kekasih itu. Rok panjang dan rok dalam akhwat alim itu yang bewarna hitam bercorak bunga-bunga sehingga ke mata kaki itu yang mula-mula sekali disingkapnya. Sekali singkapan sahaja, peha mulus akhwat alim itu yang separuhnya ditutupi oleh kaos kaki krem pun terbuka. Ouhhhh Syifah mendesah perlahan....errkkk ada apa sayang..?? Rudy kebingungan bila Syifah mendesah sebegitu. Ouuhh ngak ada apa-apa cuma aku benar-benar kelelahan. Syifah seperti ingin menjerit malu namun mulutnya terkunci, fikiran dan jiwanya berkecamuk akibat guna-guna Frans.

Frans memerhatikan CD warna krem milik Syifah yang tidak mampu menutupi gundukan kemaluannya yang benar-benar montok. Hasratnya untuk menakluki Syifah dan membalas dendam kepada Rudy hampir berjaya. Firasatnya Rudy pasti meraung jika diketahui yang bakal isterinya yang tersayang itu kini sedang ditelanjanginya. Frans sengaja membiarkan mereka berbual sedangkan dia sibuk memainkan daerah peha dan selangkangan Syifah. Rok panjang dan rok dalamannya sudah tersingkap sehingga ke paras pinggangnya dan dalam keadaan berbaring dia masih meneruskan perbualannya dengan Rudy.

Aku benar-benar rindu sama kamu sayang, aku rindukan wajahmu dan suaramu yang halus dan lembut itu, Rudy berbicara syahdu. Sambil mengalirkan air matanya Syifah membalas, Iya mas, jangan bimbang tak lama lagi kita bakalin nikah, sabar yah sayang, tabahkan hatimu, ingat tuhan selalu. Frans kini semakin ganas, dilucutkan celana dalam akhwat suci itu lalu aurat paling terselindung Syifah itu yang diidamkan ramai pria itu pun terpampang di hadapan matanya. Wahhh indah benar memek gadis alim ini, patutlah Rudy benar-benar menjaga dan melindungi Syifah bimbang akhwat cantik itu jatuh ke tangan orang lain, desah hati Frans. Sedikit bulu-bulu halus dan nipis memenuhi sekitar vaginanya yang sedikit kemerahan. Frans pantas menjilat memek indah Syifah, lalu Syifah pun mendesah. Tanpa mengendahkan reaksi Syifah yang sedang berbicara bersama Rudy, Frans menghisap kelentit akhwat suci itu sehinggakan akhwat alim itu kekejangan otot menahan rangsangan yang dilakukan itu. Mas, aku minta maaf, aku benar-benar lelah dan lagi ngantuk, benarkan aku tidur dulu yah, tertahan-tahan suara Syifah meminta ijin dari Rudy untuk berhenti berbual. Baiklah sayang, nanti aku telefon semula esok yah, luv u assalamualaikum. Waalaikumusalam, jawab Syifah ringkas lalu segera mematikan HPnya.

Syifah benar-benar rasa tidak mahu diperlakukan sebegitu oleh Frans namun jiwanya seperti tidak kuat semangat untuk menolak perlakuan Frans. Dia cuba menguatkan semangatnya dengan menolak dan menurunkan semula rok panjangnya untuk menutupi bahagian perutnya yang terbuka namun Frans bertindak lebih pantas dengan menusukkan jari tengahnya ke dalam lubang memek akhwat itu lalu dengan pantasnya memutar-mutarkan jarinya itu ke dalam bahagian dalam vagina akhwat itu seperti ingin mencungkil isi di dalamnya. Ouhhhh arkkk iyahhhhkkk jangannnnnn Franssss Syifah menjerit kecil, belum pernah ia berpengalaman sebegitu. Jeritan ghairah Syifah itu benar-benar menjatuhkan maruahnya sebagai akhwat dan ustadzah yang berpendidikan agama yang tinggi. Ternyata Syifah tidak kuat mengharungi ujian getir sebegitu, Putaran ganas jari Frans di vaginanya semakin lama semakin pantas dan bunyinya juga mengambarkan betapa dahsyatnya korekan Frans di lubang vagina Syifah, dan akhirnya Syifah mengalah, lalu dia pun memuncratkan air mazinya dengan banyak sekali hingga basah tangan Frans yang mengorek di vaginanya. Frans masih belum berhenti mengorek di vagina Syifah, baginya itu adalah peluang terbaik untuknya menikmati Syifah dengan sepuasnya di ‘malam pertama’ mereka. Jarinya itu di masukkan sedalam-dalamnya dilubang memek Syifah sehingga Syifah telah beberapa kali mengalami orgasme yang dahsyat malah kakinya juga kekejangan. Syifah menjerit-jerit kuat bila tidak mampu menolak orgasmenya dia benar-benar kecewa kerana gagal mempertahankan maruahnya sebagai gadis suci yang bakal berkahwin tidak lama lagi.

Frans tergelak kecil bila melihat akhwat yang selama ini diketahuinya begitu suci dan warak itu kini sedang tergolek dengan memeknya yang berdenyut-denyut kemerahan dalam kebasahan. Itulah orgasme yang pertama dalam hidup Syifah, ternyata dia sedikit lega bila melepaskan pancutan orgasmenya walaupun itu bukan dengan kerelaannya. Mukanya nampak kemerahan kerana menahan malu yang amat sangat. Frans sebenarnya baru ingin memulai permainannya itu. Dikucupnya bibir Syifah yang masih berjilbab ketika itu dengan rakus dan nikmat seperti pasangan suami isteri. Lidah Syifah juga dimain-mainnya bersama lidahnya dan dia terus melumati bibir akhwat itu dengan penuh ghairah sambil tangannya meramas payudara Syifah yang masih terbungkus dengan baju panjang dan sarung tangan warna kremnya. Setiap proses penaklukan Syifah dilakukan dengan penuh ghairah oleh Frans tujuannya agar dia benar-benar dapat menikmati setiap inci tubuh akhwat ini selain ingin membuatkan Syifah agar terus mengingatkan peristiwa itu sepanjang hayatnya. Tanpa disadari semua adegan birahi Syifah di atas ranjang ini terakam oleh kamera Frans yang sudah pun terpasang disetiap inci kamar itu tanpa disadari Syifah. Syifah mulai mendesah, jiwanya memberontak menolak perlakuan itu namun syahwatnya tidak mampu membendung nalurinya.

Syifah benar-benar rasa bersalah terhadap Rudy kerana mengizinkan Frans menyetubuhinya dengan leluasa sekali. Kini Frans sudah pun menyingkap baju yang dipakainya lalu dengan ghairah dan tergesa-gesa Frans menanggalkan baju dalaman dan seterusnya BH yang dikenakan Syifah. Syifah terpekik sedikit namun Frans tidak mempedulikannya lalu pantas menghisap dan mengigit puting payudara Syifah dengan rakus. Tangan Syifah sempat menaikkan semula CD dan menurunkan semula rok yang dikenakannya itu sementara bahagian payudaranya dimainkan. Frans semakin rakus, setelah dia puas memainkan payudara Syifah yang gebu dan mulus itu dia pantas menyingkapkan semula rok panjang akhwat itu hingga ke pinggangnya lalu kelihatanlah celana dalam krem Syifah yang membungkus ketat maruahnya juga peha gebu mulus nan indah yang sebahagiannya masih bersalut kaos kaki panjang warna krem.

Akhwat yang mengajar dipesantren ini sangat dikagumi dan dihormati kerana kepetahannya mengajar jurusan agama dan suaranya yang sangat merdu melafaz ayat-ayat suci itu kini longlai dalam penaklukan seorang pria yang terkenal hebat menundukkan wanita muslimah yang alim dan taat. Syifah merintih-rintih apabila CD kremnya yang membungkus rapat memeknya itu ditarik kebawah oleh Frans memperlihatkan memeknya yang sedikit ditutupi bulu-bulu halus yang nipis. Wahhhhhh memekmu cantikkk sekali sayanggg, Frans mendesah melihat keindahan memek muslimah alim itu. Dia pun mendakapkan mukanya ke memek akhwat nan solehah itu lalu menjilati vagina indah itu. Dihirupnya vagina Syifah dengan gelojoh sehinggakan akhwat alim itu meronta-ronta sambil mendesah. Syruppppp syruppppppppppppppppp cruppppppppppppppppppp bunyi Frans menghisap vagina Syifah sehinggakan Syifah longlai lalu tidak mampu menahan orgasmenya lalu dia pun melepaskan orgasmenya dengan banyak sekali ke muka Frans yang menyedot-yedot vaginanya itu. Wahhhh kok kamu tanggung sekali nihhh sayang, katanya kamu udah mahu menikah apa kamu tidak bimbang kamu bakalin aku hamilkan ??? hahahah Frans menjerit merayakan kemenangannya. Syifah menutup mukanya kerana terlalu malu namun dia masih dalam kebingungan kerana sihir yang dikenakan Frans itu.

Frans tidak menunggu lama lalu dia pun melorotkan resleting celananya dengan pantas dan mengeluarkan penisnya dari CD yang dilorotkannya itu. Sambil dia menciumi bibir akhwat yang manis itu bahagian bawahannya itu memainkan peranannya mencari lobang syorga Syifah. Penis Frans yang udah benar-benar mengeras itu mudah menjumpai lubang itu dan berusan perlahan-lahan memasukinya. Syifah benar-benar terkesima kerana bahagian mulutnya dikucupi dengan rakus sambil lidahnya dikulum-kulum oleh bibir Frans sementara bahagian ‘mulut’ bawahnya dipenuhi dengan senjata Frans yang agak mudah memasukit lubang syurganya yang sudah basah kuyup akibat dikorek-korek dengan ganas oleh jari-jari Frans sebentar tadi. Memang vagina akhwat itu agak sempit tetapi cairan lendir air maninya itu memudahkan penis Frans beraksi hingga tidak berapa lama sahaja penis Frans sudah masuk sepenuhnya ke dalam lubang itu dan maju-mundur secara perlahan-lahan.

Syifah mulai mendesah-desah tanpa memikirkan statusnya lagi kerana itu adalah pengalaman pertama dia bersenggama dan dia benar-benar tidak mampu mendung nafsunya yang dipermainkan oleh seorang pria yang bijak memainkan akhwat suci sepertinya. Setelah puuas mengucupi bibir mungil Syifah, Frans mempermainkan payudara Syifah pula sambil tusukan penisnya semakin lama semakin laju dan deras menusuk lubang memek akhwat itu yang kelihatan berpeluh-peluh dan mengigil keghairahan. Sambil menghisap-hisap kedua-dua puting payudara Syifah tangannya memegang dan menampar-nampar pantat Syifah hinggakan meraung-raung Syifah dan pantatnya yang putih mulus itu bertukar kemerahan warnanya. Frans tidak puas melihat Syifah sengsara, dia inginkan akhwat itu mengalami orgasme yang paling dahsyat dalam hidupnya, lalu dia menanggalkan penisnya sementara sehinggakan Syifah seperti ingin meraung keghairahan lalu jarinya dengan pantas mengorek lubang vagina akhwat suci itu sehinggakan Syifah terpekik-terlolong menahan ghairah arggggggg uhhhhhh jangannnnnnnnnnnnnn gituuu aku bisa pancutttt nihhhhh jangan Franss orghhhhhhhhhhhh Franssss plssss, tanpa kasihan Frans terus mengorek dengan semakin dalam hingga kedinding vagina Syifah dimasukkan jarinya lalu memutar-mutarkan untuk membuatkan Syifah terpancut dan apabila akhwat itu seperti ingin memuncratkan air maninya, Frans segera menusuk penisnya ke dalam memek akhwat itu dengan segera dan dia pun dapat merasakan letupan air mani Syifah yang banyak itu membasahi penisnya. Panas sekali air mani Syifah itu dan Frans pun akhirnya memuncratkan air maninya ke dalam rahim Syifah. Huhhhhhh desahan panjang Syifah dan Frans menghentikan permainan yang amat dahsyat itu, ternyata kedua-duanya sangat puas lalu terlena di situ. Bergenangan air mata Syifah memikirkan nasibnya yang mungkin akan hamil anak luar nikah bersama Frans !! tapi itu semuanya sudah terlambat kerana dia sudah pun ternoda.

Seperti biasa selepas subuh HP Syifah berbunyi semula oleh panggilan Rudy. Syifah dipaksa bercakap dengan Rudy sambil Frans mulai mendapat tenaga semula menodai Syifah sekali lagi. Kamu sudah solat subuh sayang, tanya Rudy, iya sudah baru bentar tadi, jawab Syifah ringkas. Frans tidak puas ingin memalukan Syifah ketika berbual bersama Rudy. Disingkapnya rok panjang akhwat itu lalu melorotkan CD Syifah. Syifah hampir menjerit kecil tetapi dia menahannya kerana menyadari yang ketika itu dia sedang bercakap bersama Rudy. Frans pun pantas menyedot-yedot di vagina akhwat itu seperti ingin menghirup isi didalamnya sehingga bunyinya begitu kuat dan jelas kedengaran oleh Rudy. Syifah mendesah kerana dia tidak mampu mengawal emosinya. Uhhhhhh !!! Rudy yang mencurigainya pun bertanya kepada Syifah, bunyi apakah itu. Syifah yang termengah-mengah bergetar-getar membalas oohhhh ouhh bunyi radio di kamar ini sayang, aku sunyi jadi aku pasang radio. Kok bunyi Radio gitu bunyinya, Arghhhhh ouhhh Syifah mendesah lagi bila Frans menusukkan jarinya ke dalam memeknya lalu memutar-mutar dengan begitu laju dan pantas hinggakan Syifah kekejangan cuba menahan rangsangan dan suaranya dari didengari Rudy namun Frans bijak bila dia tidak mempedulikan Syifah yang sedang berbual diHPnya dengan terus menciumi bahagian leher dan bibir akhwat itu.

Kamu ngak apa-apa sayang, kenapa kamu mendesah sebegitu, apa kamu tidak sihat ??? Rudy kebingungan mendengar suara Syifah yang terketar-ketar dan tersekat-sekat itu. Ngak pa-pa ahrgghhh aku ok ouhhhhh Cuma aku orghhhhh menjerit Syifah bila Frans menusukkan semula penisnya ke dalam lubang memeknya lalu dengan lajunya dia memaju-mundurkan pinggulnya dengan penuh kenikmatan sekali. Syifah yang bimbang terus memutuskan perbualannya secara serta merta dengan menekan butang cancel kerana tidak mahu suara Frans didengari Rudy. Maafkan aku sayanggg....bisik hati Syifah kepada Rudy, pasti Rudy benar-benar kecewa kerana sepatutnya dialah orang pertama yang layak merasmikan mahkotanya. Akhirnya Syifah mendapat orgasmenya semula dan potensi untuk dia bunting akibat perbuatan Frans adalah sangat tinggi kerana Syifah amat subur pada masa itu. Frans tersenyum puas tanda kemenangan sementara Syifah masih diawangan memikirkan nasibnya nanti dan bakal terusan menjadi budak seks Frans

Tidak ada komentar:

Posting Komentar