Rabu, 12 Mei 2010

Istri Boss

Cerita yang akan aku tuliskan ini adalah pengalaman nyata beberapa tahun yang lalu, dan ini merupakan pengalaman yang paling indah dan sulit dilupakan. Usiaku saat itu sekitar 30 tahun sudah beristeri dan mempunyai dua anak, Aku pada dasarnya tergolong manusia baik-baik yang hampir tidak pernah berbuat macam-macam termasuk dalam urusan seks atau selingkuh.

Suatu saat perusahaan tempatku bekerja mengadakan rapat kerja di puncak untuk beberapa hari. Pada saat registrasi di Hotel kulihat Boss besar datang check in bersama isterinya, kita semua gak heran kalau si Boss selalu di kawal isterinya karena si boss sudah sering ketahuan selingkuh, jadi sudah tidak dipercaya lagi sama isterinya.

Di hari ketiga si boss rupanya sudah gak tahan, dia beserta gang nya sudah merencanakan mau kongkow kongkow dihotel lain masih di daerah puncak, kebetulah waktu rehat makan siang mejaku sebelahan dengan meja nya. Aku bisa mendengar pembicaraan mereka, tapi kelihatannya si boss masih bingung bagaimana caranya melepaskan diri dari kawalan isterinya, sampai akhirnya dia mendapat ide. ”Nanti malam aku mau pura pura tidur sambil kasih obat tidur untuk isteriku, setelah aman baru kita berangkat”, kata si bosss kpeda gang nya,

Malam harinya sekitar jam 9 aku turun ke lobby duduk duduk sambil baca koran, kulihat gangnya si boss lagi ngobrol juga di loby mungkin mereka sedang nunggu. Tak lama kemudian si boss datang sambil ketawa lebar dan selanjutnya mereka pergi...

Setelah semua koran kubaca aku balik lagi ke kamar mau nonton TV, tapi entah kenapa aku tidak bisa konsentarasi nonton, libido ku tiba tiba naik, mungkin karena sudah tiga hari meninggalkan rumah dan dinginya udara puncak.....

Entah kenapa tiba tiba saja terbayang isteri boss ku tergolek tidur tak berdaya karena di beri obat tidur sama suaminya, tambah ku bayangkan lagi wajahnya yang cantik ke ibuan, kulit putih bersih dibalut jibab di usia sekitar lima puluhan...

Dan entah dari mana timbul keinginan yang sangat untuk menyetubuhi isteri bossku, tiba tiba saja datang keberanian ku, aku keluar kamar langsung akau menuju kamar bosku, pura pura kuketuk pintunya sambil mangil nama bossku, tapi tidak ada jawaban, rupanya isteri bossku sudah tertidur pulas.

Kucoba buka pintu kamarnya hmmm... rupanya terkunci, mungkin di kunci dari luar... sial... batinku. Tapi tunggu dulu !!... siapa tahu kunci gak dibawa, biasanya di titipkan di resepsionis.

Lalu aku beranikan diri ke meja resepsionis, ”Maaf mbak saya disuruh pinjam kunci kamar pak Boss, mau nganterin Hp nya ketinggalan” ujarku kepada resepsionis sambil berdebar debar

”Ini pak kuncinya” kata resepsionis sambil menyerahkan kunci. Plong rasanya ..... kebetulan perusahaan kita sudah langganan sama hotel itu so dia gak curiga.
Aku bergegas ke kamar si boss, terus ku buka kuncinya dan tak lama aku serahkan lagi kuncinya ke resepsionis...

Tak lama kemudian aku pun kembali ke kamar si boss.Jantungku berdegup kencang, lantas aku membuka pintu dengan tergesa-gesa.Aku nyaris terlonjak dengan jantung
berdegup kian kencang ketika mataku menatap ke dalam kamar .Mataku terbelalak melihat Ibu ternyata telah tergeletak pulas di atas ranjang. “He he he he..ternyata obat tidur itu bekerja baik”kataku sambil mendekati tubuh ibu yang tergeletak pulas.

Aku tersenyum penuh nafsu, memandang wanita berjilbab isteri boss ku yang terlihat pulas terlentang di atas ranjang. Dengan jantung berdegup kian kencang aku menghampiri Ibu, lantas berlutut di sampingnya.Mataku lekat menatap wajah Ibu yang mirip artis Widyawati ini.Wajah cantik berbalut jilbab putih lebar itu kian terlihat cantik saat pulas tertidur membuatku kian bernafsu.Kemudian mataku menatap dadanya yang naik turun dengan teratur seiring nafasnya.Sepasang buah dada montok yang tertutup jilbab putih lebar itu membuatku menelan ludah,sehingga sesaat kemudian tanganku terulur menjamahnya.Aku merasa bermimpi ketikatanganku dengan sedikit gemetar meraba-raba bukit montok di dada Ibu yg masih tertutup jilbab lebar itu.

“Ohh..montoknya”desisku dengan nafas mulai tersengal,lantas sedetik kemudian tanganku mulai meremas buah dada ibu yang masih tertutup jilbab putih yang lebar itu.Aku nyaris tak percaya kalau siang ini aku dapat meremas dada montok wanita berjilbab isteri bossku terlihat alim itu “Ohh..Ibu…….!!”desahku ketika kemudian tanganku meremas remas sepasang payudara kenyal di dada ibu cantik setengah baya ini.Semakin lama tanganku kian liar meremas buah dada Ibu membuat jilbab putih yang dikenakannya kusut tak karuan.Tanganku kemudian menyingkapkan jilbab putih yang menutupi dada montok itu ke atas. Aku tersenyum ketika aku melihat tiga kancing pada bagian atas jubah yang dipakai ibu ini.Tanganku terasa gemetar ketika jemariku meraih tiga buah kancing yang rapat itu,lantas mulai membukanya satu persatu. Perlahan-lahan kulit mulus di dada Ibu yang putih mulai terlihat merangsang birahiku. Jakunku naik turun dengan dada yang berdegup kian kencang.
Birahiku kian liar bergolak,ketika tanganku semakin lebar menyingkap bagian atas jubah Ibu yang terbuka itu. Belahan payudara Ibu yang montok itu membuatku kemaluanku kian mengeras dan mataku seakan tak berkedip melihat keindahan di dada wanita berjilbab ini. Mataku pun mulai melihat,BH warna krem yang membungkus sepasang payudara Ibu, saat aku menyingkapkan semakin lebar bagian dada jubah yang dipakai wanita berjilbab ini. Kemudian jubah yang dipakai Ibu aku tarik ke bawah sehingga bagian atasnya tertarik kebawah melewati pundaknya, maka tersembulah sepasang buah dada Ibu yang montok dan mulus menggiurkan.Buah dada Ibu itu masih ketat terbungkus Bh wrana krem yang dikenakan wanita berjilbab ini. “Ooohh.. Ibu…montoknya”desisku sambil menahan birahi yang kian menggelegak.Mataku liar melihat gundukan buah dada Ibu yang masih tertutup BH warna krem.Kemudian dengan nafsu yang kian menggelegak,tanganku menarik cup BH itu ke atas yang membuat buah dada ibu setengah baya ini tak tertutup lagi.

“Glek..ohh..Ibu….”desahku menahan birahi melihat payudara Ibu yang kini telanjang didepanku.Payudara telanjang di dada wanita berjilbab ini begitu indah bentuknya.Walaupun Ibu telah berumur namun sepasang buah dadanya masih terlihat kencang. Kulit Ibu yang putih mulus dan puting susu kecoklatan yang terlihat mulai tegak membuat buah dada wanita berjilbab ini kian menggiurkan nafsuku.

Dengan gemetar tanganku mencoba menjamah buah dada ibu setengah baya berjilbab ini.Aku seakan tak percaya mampu menjamah payudara seorang wanita alim seperti Ibu, yang sehari-hari kulihat selalu menutup rapat sekujur tubuhnya dengan jilbab yang lebar dan jubah panjang yang longgar.Namun ketika tanganku merasakan kehangatan dan kekenyalan payudara Ibu yang montok,tubuhku mengigil menahan birahi kian menggelegak.Kemudian dengan penuh nafsu tanganku mulai meremas-remas payudara montok yang telanjang itu.Sepasang payudara yang selama ini tersembunyi di balik jubah dan jilbab lebar yang selalu dikenakan Ibu kali ini ada dalam remasanku yang kian liar, “Mmm..Ibuuu…mmmm…”desisku sembari mempermainkan puting susu kecoklatan di dada Ibu dengan jari-jariku.Aku merasakan puting susu ibu yang aku pelintir ini kian terasa tegak dan mengerasi.Nafasku memburu jalang, tubuhku menggigil menahan birahi menggelegak ketika tanganku bermain di dada telanjang wanita berjilbab ini.Beberapa lama aku meremas-remas buah dada Ibu yang telanjang itu dengan tanganku, sebelum aku mulai menjilati payudara wanita berjilbab itu dengan lidahku dan menciuminya penuh nafsu.

Aku merasakan sepasang buah dada Ibu yang telanjang itu kian kencang mengeras ketika aku menciuminya dan menjilatinya, bahkan ketika aku mengulum puting susu yang kecoklatan itu aku sempat terkejut oleh rintihan dari mulut Ibu. Aku menatap wajah Ibu yang masih terbalut jilbab putihnya itu,namun aku lihat wajahnya masih lelap dalm tidurnya hanya bibirnya memang mulai mendesah dan mengerang.

“ohhh..Ibu mulai terangsang…”desisku melihat keadaan wanita berjilbab ini. Desahan yang keluar dari bibir Ibu membuatku nafsu birahiku kian liar.Mulutku kian liar menciumi dan menjilati payudara telanjang didada wanita berjilbab ini.Puting susu yang kecoklatan itu aku kulum dan aku hisap dengan bibir dan mulutku,membuat desahan Ibu kian sering terdengar.Birahiku semakin terasa menggelegak jalang mendengar rintihan dan desahan wanita berjilbab ini.Sempat terbayang beberapa hari lalu,Ibu terlihat begitu anggun dengan jubah dan jilbab lebarnya.Waktu itu aku hanya menelan ludah melihat tonjolan montok di dada yang tertutup jilbab lebar itu.Namun saat ini, payudara wanita berjilbab itu dapat aku nikmati sepuas birahiku.

Cukup lama aku memuaskan nafsuku pada kedua payudara montok Ibu yang telanjang tanpa penutup itu.Aku melihat Ibu semakin jalang mendesah dan merintih dalam tidurnya tiap kali aku menghisap dan menjilati dan menciumi kedua buah dadanya yang montok mengiurkan itu.Gila..baru pertama kali ini aku melihat seorang wanita berjilbab merintih begitu jalang dan liar,oleh birahi yang mencengkeramnya. Setelah aku puas dengan payudara Ibu, mataku beralih menatap bagian bawah tubuh ibu berjilbab ini.Aku melihat walapun beberapa kali, Ibu menggeliat dan mengejang menahan rangsangan birahi dariku,namun ujung jubah yang dikenakan Ibu tidak sampai tersingkap. Bagian bawah Ibu masih rapi tertutup oleh jubah panjang yang dipakainya sehingga hanya terlihat kakinya yang terbungkus kaus kaki warna krem.Sesaat terbayang dalam benakku, rasa penasaranku selama ini yang membuatku ingin menyingkap jubah yang dipakai Ibu. Perlahan kemudian aku mendekati kaki Ibu yang masih tertutup jubah yang dipakainya.Dengan sedikit gemetar,tanganku terulur menyingkap jubah biru kembang yang dipakai Ibu dengan.Jantungku berdegup kencang ketika jubah itu mulai aku singkap ke atas,mataku mulai melihat sepasang betis Ibu yang indah bentuknya.Sepasang betis yang indah ini masih terbungkus kaus kaki warna krem yang agak tipis. Tanganku semakin gemetar ketika ujung jubah biru itu aku singkap semakin ke atas menyusuri kaki Ibu.Mataku kian membesar melihat ujung jubah yang tengah aku tarik ke atas itu mulai melewati lutut wanita berjilbab ini.Aku baru tahu,ternyata kaos kaki katun yang dipakai Ibu cukup panjang, hampir seluruh betisnya tertutup oleh kaus kaki krem yang dipakainya.Nafasku kian mendengus kasar menahan nafsu birahiku saat ujung jubah itu aku singkap ke atas melewati kedua lututnya,dan mataku nyaris tak berkedip melihat keindahan yang terpampang dibalik jubah yang aku singkap semakin ke atas.

Akhirnya ujung jubah biru yang semula rapat menutup tubuh ibu ini tersingkap hingga ke pinggangnya. Sepasang kaki wanita berjilbab itu kini tidak lagi tertutup jubah panjang itu. “Ohh..Ibu..”desisku dengan mata nyaris tak berkedip melihat pemandangan di depanku.Sepasang paha putih Ibu yang telanjang itu tampak mulus menggiurkan.Paha putih mulus itu masih terlihat kencang dan bulat padat.Tetapi yang membuat tubuhku menggigil hebat menahan birahi,ketika mataku menatap pangkal paha Ibu yang telanjang.mataku melotot melihat kemontokan bukit kemaluan wanita berjilbab yang masih tertutup celana dalam itu.Celana dalam biru yang dipakai Ibu termasuk tipis untuk menyembunyikan gundukan kemaluan ibu ini sehingga mataku secara samar, mampu melihat bayangan bulu-bulu kemaluan dan belahan bibir kemaluan ibu berjilbab ini.Tubuhku gemetar melihat keindahan yang luar biasa ini dan batang kemaluanku terasa kian keras. “Ohh..Ibuuuu .Ohhh”desisku gemetar dengan mulut ternganga melihat keindahan di depan mataku.Terbayang kembali beberapa hari lalu,aku selalu melihat Ibu adalah seorang wanita berjilbab lebar dan berjubah panjang membuatnya terlihat begitu alim. Tadi siang sebelum pulas terpengaruh oleh obat tidur suaminya, Ibu masih gugup dan terlihat malu ketika ujung jubahnya tersingkap yang hanya memperlihatkan separuh betisnya.Namun saat ini hampir tak kupercaya kalau aku telah melihat keindahan yang selama ini tersembunyi di balik jilbab lebar dan jubah panjang Ibu itu. Aku menelan ludah berkali-kali dengan birahi kian menggelegak melihat pemandangan di depanku.Seorang perempuan berparas cantik dengan jilbabnya yang lebar serta jubah biru bermotif bunga tergolek dengan sepasang buah dada yang menyembul telanjang dan bagian bawah jubahnya tersingkap hingga ke perut memperlihatkan kemulusan sepasang pahanya dan celana dalam yang dikenakannya. Tubuhku menggigil penuh birahi yang menggelegak melihat keindahan yang langka ini.
Ibu masih terlihat pulas dalam pengaruh obat tidur yang diberikan suaminya untuknya.Kedua mata di wajah cantiknya yang terbalut jilbab lebar putih masih tertutup dengan rapat, walaupun wanita berjilbab ini sempat merintih dan mengerang saat kurangsang sepasang payudara di dadanya.Berulang kali aku menelan ludah sementara penisku sudah mengeras oleh desakan birahi melihat keadaan Ibu saat ini.Ibu setengah baya isteri boss ku yang selama ini tak pernah kulihat kecuali wajah cantiknya dan telapak tangannya, saat ini kulihat setengah telanjang tergeletak di depanku.Jilbab putih lebar yang beberapa menit lalu masih rapi nmenyembunyikan kemontokan dadanya,saat ini tersingkap ke atas dengan jubah yang terbuka pada bagian dadanya dan BH yang tersingkap,sehingga sepasang buah dada wanita berjilbab beranak dua yang selama ini tersembunyi, terpampang menggiurkan tanpa penutup,.

Dengan birahi yang menggelegak,aku bergeser mendekati kaki Ibu yang terbuka itu.Aku melihat sepasang betis yang indah itu masih terbungkus kaus kaki warna krem yang cukup panjang hampir menutupi betisnya.Dengan sedikit gemetar,aku mengulurkan tanganku melepas sepasang kaus kaki warna krem itu dari kaki Ibu.Aku kembali menelan ludah melihat kemulusan betis Ibu yang kini telanjang di depanku.Aku sempat tersenyum teringat beberapa waktu lalu,ketika Ibu gugup terlihat separuh betisnya olehku karena jubah yang dipakainya tersingkap.Namun setelah wanita berjilbab ini pulas dalam pengaruh obat tidur,aku bukan hanya mampu melihat betisnya namun juga menjamahnya bahkan lebih. Telapak kaki Ibu terlihat putih kemerahan,ketika tanganku meraihnya terasa halus di tanganku.Beberapa saat aku mengelusnya sebelum kemudian bibirku mulai menciumi telapak kaki yang bersih dan halus itu.Nafasku memburu kian cepat ketika dengan bernafsu aku menciumi dan menjilati telapak kaki wanita ini.Telapak kaki wanita berjilbab yang telanjang itupun terlihat berkilat oleh bekas jilatanku yang liar. Kemudian dengan penuh birahi,bibirku menyusuri kaki Ibu semakin ke atas.Aku menciumi dan menjilati sepasang betis wanita berjilbab ini yang tak pernah kulihat sebelumnya karena selalu tertutup oleh pakaian panjangnya.Betis putih mulus yang indah dan ditumbuhi rambut-rambut halus itu terasa hangat di bibirku dan lidahku yang menjilatinya.Libidoku kian menggelegak saat bibir dan lidahku menciumi serta menjilati betis indah Ibu yang tak pernah kulihat sebelumnya ini.Nafasku terengah-engah oleh desakan birahiku yang kian liar.

Saat bibir dan lidahku menciumi dan menjilati kemulusan betis Ibu,tanganku menyusuri kaki wanita berjilbab ini kian ke atas.Tanganku mengelus-elus paha mulus Ibu yang telanjang dan bulat padat ini.Begitu halus, lembut dan hangat kulit Ibu aku rasakan.Ketika menyentuh paha yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku merasakan kehangatan yang makin terasa mengalir ke telapak tanganku. Kemaluanku menjadi kian menegang keras dan membuat celanaku terasa sesak dan ketat. Jantungku makin berdegup kencang ketika aku meneruskan belaian tanganku makin jauh ke arah pangkal kaki wanita berjilbab yang mulus. Kulit tanganku merasakan hawa yang makin hangat dan lembab ketika tanganku makin jauh menggerayangi pangkal kaki Ibu yang bak belalang itu. Gerakan tanganku terhenti ketika tanganku mulai menyentuh gundukan daging yang begitu lunak dan hangat, namun terasa masih terbungkus kain celana dalam. Beberapa saat aku meraba-raba gundukan daging lunak hangat itu mengelus-elusnya,yang ternyata kembali membuat Ibu merintih danmengerang oleh rabaanku pada gundukan di selangkangannya.Bahkan semakin lama aku semakin gemas, sehingga kemaluan montok wanita berjilbab yang masih terbungkus celana dalam itu bukan hanya aku elus-elus, namun tanganku lantas meremas-remasnya penuh nafsu.

Aku sempat melirik wajah Ibu yang masih terbalut jilbabnya,ketika wanita cantik ini merintih bahkan tubuhnyamenggeliat. Aku hanya menyeringai ketika aku melihat wanita berjilbab ini tidak menunjukkan tanda-tanda sadar dari pengaruh obat tidur.Akupun kembali menciumi dan menjilati kaki telanjang ibu berjilbab yang tak pernah kulihat mulusnya saat sebelumnya.Tanganku masih meremas-remas kemaluan montok di selangkangan Ibu ketika aku menciumi dan menjilati sepasang paha mulusnya.Sepasang paha putih ibu muda berjilbab yang mulus itu terasa hangat di bibir dan lidahku membuatku semakin terangsang oleh birahi.Paha yang bulat indah dan ditumbuhi bulu-bulu halus itupun terlihat mengkilat oleh jilatan lidahku dan ciuman bibirku.Aku melihat Ibu masih merintih-rintih dan tubuhnya menggeliat-geliat,bahkan kian lama rintihan wanita berjilbab itu kian terdengar jalang membuatku kian bernafsu.Akhirnya ciuman dan jilatanku terhenti ketika bibirku telah merasakan lembab dan hangatnya pangkal paha Ibu. Aku menghentikan remasanku pada gundukan kemaluan Ibu yang masih tertutup celana dalam biru.Celana dalam yang dipakai ibu muda ini terlihat kusut karena remasan jari-jariku yang liar dan bernafsu.Dengan birahi yang menggelagak tanganku kini menarik celana dalam krem yang menutupi bagian tubuh Ibu yang paling pribadi ini.Mataku seakan tak berkedip,ketika celana dalam yang dipakai Ibu aku tarik ke bawah.Bermula dari tersembulnya rambut kemaluan yang cukup lebat dan hitam itu,aku terus menarik turun celana dalam itu. Dan aku seakan terpakau ketika aku menraik celana dalam itu kian ke bawah,belahan kemaluan ibu yang kemerahan itu pun tersembul begitu menggiurkan. Akhirnya sesaat kemudian bagian tubuh wanita berjilbab yang paling tersembunyi inipun terpampang tanpa penutup di depanku.Tubuhku mengigil oleh birahi melihat kemaluan telanjang Ibu di depanku ini.Terbayang kembali di benakku ,akan sebuah hasrat yang menjadi angan-anganku selama ini untuk menyingkap jubah Ibu dan melihat keindahan di baliknya.Aku tak mengira bahwa keinginanku akan terwujud malam ini tanpa kesulitan sedikitpun.

Mataku lekat menatap kemaluan Ibu yang ditumbuhi rambut cukup lebat namun terlihat rapi.Dengan libido semakin menggelagak,aku membuka kedua paha wanita berjilbab ini lantas aku membenamkan kepalaku diantara kedua paha putih mulus itu.Bibirku segera menciumi kemaluan wanita berjilbab yang ditumbuhi rambut cukup lebat itu.Nafasku terengah-engah diantara kedua paha mulus Ibu.Bibirku dengan bernafsu menciumi permukaan kemaluan ibu ini dengan liar.Ibu makin jalang merintih dan mengerang,tubuhnya menggeliat menahan rangsangan birahi di bagian tubuhnya yang paling rahasia itu.Lidahkupun bergantian menjilati permukaan kemaluan wanita berjilbab ini sehingga rambut kemaluan Ibu terlihat basah.

Sambil membelai-belai dan menjilati rambut yang mengitari kemaluan Ibu, aku menghirup-hirup aroma harum khas kemaluan yang menyengat dari kemaluan wanita berjilbab ini,lantas aku pun meneruskan dengan jilatan ke seluruh sudut selangkangan Ibu. Sehingga kini kemaluan wanita berjilbab di depanku basah oleh air liurku.Tangankupun membuka bibir kemaluan Ibu lantas aku julurkan lidahku ke arah klitoris dan menggelitik bagian itu dengan ujung lidahku. Ibu yang masih belum tersadar dari pengaruh obat tidur makin jalang merintih dan tubuhnya makin kerapmenggelinjang, ketika bagian kewanitaan yang paling sensitif ini aku jilati. Aku merasakan ada pijitan-pijitan lembut dari lubang vagina Ibu yang membuat lidahku seperti dijepit-jepit. Makin lama lubang itu makin basah oleh cairan bening yang agak lengket yang terasa asin di lidahku. Ibu kini makin keras mengerang dan terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia merasakan kenikmatan dalam mimpi, ketika kemaluannya aku ciumi dan aku jilati. Pinggulnya mulai menggelinjang dan kakinya ikut menggeliat.

Melihat tingkah Ibu yang begitu merangsang menggairahkan,aku tak mampu menahan gelegak birahiku.Aku segera menurunkan celana training beserta celana dalamku,sehingga mencuatlah batang penisku yang besar dan panjang serta tegak mengeras kemerahan.Perlahan-lahan kedua kaki Ibu kutarik melebar,sehingga kedua pahanya terpentang. Kedua lututku melebar di samping pinggul wanita berjilbab ini lantas tangan kananku menekan pada karpet, tepat disamping tangan Ibu , sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas wanitaberjilbab ini.Tangan kiriku memegang batang penisku.Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan Ibu yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan wanitaberjilbab iateri boss ku ini. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut Ibu dan badannya agak mengeliat, tapi matanya masih tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan ibu berjilbab yang cantik ini.

Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan Ibu . Dari mulut wanita berjilbab ini tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah,agaknya Ibu mulai sadar. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum Ibu sadar, aku sudah harus memasukkan penisku ke dalam kemaluan ibu ini.

Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan wanita berjilbab ini. Kelihatan sejenak kedua paha Ibu bergerak melebar, seakan-akan tak mampu menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluannya. Badannya tiba-tiba mulai bergetar menggeliat dan lantas kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan dia siap untuk berteriak. Dengan cepat aku memagut bibir Ibu untuk mendekap mulutnya agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi,akibatnya seluruh berat pinggulku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Ibu dengan cepat.

Badan Ibu tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan,sedangkan kedua tangannya terlihat refleks mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan bibirku yang melumat mulutnya.

“Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat dan meronta-ronta, kelihatan Ibu sangat kaget luar biasa melihatku tengah menindihnya.Meskipun Ibu meronta-ronta hebat, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan wanita berjilbab ini dengan kedua kakinya yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina Ibu terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina ibu ini.

Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan. Cukup lama wanita berjilbab ini meronta-ronta hebat sebelum akhirnya rontaan Ibu ini mulai melemah .Nafasnya memburu dengan mata yang menyorot tajam ke arahku penuh kemarahan dan kebencian.Wajah yang masih terbalut jilbab putih lebarnya itu kini merah padam,namun kemudian mata yang menyorot tajam itu terpejam,bahkan air matapun mengalir deras dari kedua matanya membasahi jilbab putih yang masih membalut wajahnya.Aku tidak memperdulikan semua itu bahkan aku justru mulai menggerakan penisku yang terjepit dalam kemaluan Ibu.

Aku terus menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang kemaluan ibu yang hangat itu. Liang itu berdenyut-denyut, seperti mau melumat kemaluanku. Rasanya nikmat luar biasa.Sembari terus menggerakan penisku naik turun,tanganku kembali menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu.Tanganku meremas perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian puting susu yang sudah mencuat ke atas. Beberapa menit kemudian aku melihat kian lama air mata dari mata Ibu yang terpejam mulai menyusut bahkan kembali aku merasakan,wanita berjilbab ini mulai kembali terengah seperti sebelum tersadar dari pengaruh obat tidur.

Dengan dada berdebaran melihat perubahan pada Ibu ,aku melepaskan lumatan bibirku pada mulutnya dan aku nyaris terpekik,ketika aku melepaskan bibirku dari mulut Ibu.Ternyata mulut Ibu tengah merintih dan mengerang,membuatku kian liar menggerakan penisku naik turun pada kemaluan ibu ini.Seakan aku baru menyadari kalau wanita cukup lama ditinggal selingkuh suaminya,sehingga walapun mungkin hatinya menolak perlakuanku,namun tubuhnya tidak bisa menyembunyikan kenikmatan yang didapatnya.Bahkan semakin lama aku merasakan pinggul Ibu ikut bergoyang mengikuti gerakan penisku yang naik turun dalam jepitan kemaluannya.Semakin lama rintihan Ibu kian jalang dan tubuhnyapun menggelinjang merasakan nikmat yang lama tak didapatinya walaupun matanya masih terpejam.Dan akupun merasakan semakin nikmat luar biasa yang memelintir penisku dalam vagina ibu berjilbab ini.

Cukup lama tubuhku naik turun menyetubuhi ibu berjilbab isteri boss ku ini.Nafasku terengah disertai desahan kenikmatan di atas tubuh Ibu yang juga merintih dan menggelinjang dengan jalang.Semakin lama aku semakin merasakan nikmat pada penisku sehingga beberapa menit kemudian aku merasakan hendak sampai ke puncak kenikmatanku.Dengan sepenuh tenaga aku menekan pinggulku kuat-kuat sehingga ujung penisku menyentuh dasar kemaluan Ibu lalu dengan geram yang cukup keras aku menuntaskan kenikmatan luar biasa yang kurasakan saat penisku memuntahkan cairan hangat cukup banyak dalam liang kemaluan Ibu.

Aku menggeram penuh kenikmatan
“Ahhhhh..Ibuuuuu..Ahhhhhh..Enaaakk.” desahku sambil memeluk Ibu erat-erat.Beberapa saat aku menikmati orgasmeku sebelum akhirnya aku lunglai di atas tubuh wanita berjilbab ini.Nafasku terengah-engah letih namun aku merasakan kenikmatan yang luar biasa yang sulit terlukiskan. Baru sekejap aku lunglai,aku tersentak ketika aku merasakan tubuh Ibu bergetar hebat,lantas tanpa aku duga tangannya memelukku kuat-kuat dan kedua pahanya melingkar memeluk pinggangku dengan ketat.Wanita berjilbab ini memekik kenikmatan ketika kurasakan penisku yang masih terjepit dalam kemaluannya terasa tersedot-sedot sebelum akhirnya terguyur cairan hangat yang membasahi batang penisku. .

“Ahhh..sssahhhh…enaaaaak…ahhhhhhh”pekik Ibu yang masih berbalut jilbab putih sambil memelukku tubuhku kuat-kuat.Rupanya wanita berjilbab ini telah sampai pada puncak kenikmatannya.Beberapa saat aku merasakan ibu berjilbab ini dalam orgasme hingga akhirnya kedua tangannya yang semula memelukku terkulai lemas dan kedua kakinya yang semula menjepit pinggangku kembali tergolek lemas.Aku pun segera mencabut kemaluanku dan terlentang di sebelah Ibu yang terpejam kenikmatan.

Beberapa saat suasana sunyi,hanya terdengar nafasku dan nafas Ibu yang berangsur normal.Namun beberapa saat kemudian aku dikagetkan oleh Ibu yang tiba-tiba menjerit histeris.Aku tergagap bangun dan kulihat wanita berjilbab ini duduk dengan menatapku penuh kebencian dan kemarahan,bibirnya terlihat gemetar dengan wajah yang merah padam.Tubuhnya pun terlihat menggigil hebat dengan nafas yang memburu.
“Kenapa Bu?..bukankah Ibu juga ikut menikmati??”ujarku sambil tersenyum penuh arti kepada wanita isteri bossku ini
“Tidaaaaaaaaaaaak..!!!!!!!!”pekik Ibu membuatku kaget.
”Bagaimana kau bisa berada di kamarku” jeritnya lagi...
Lalu aku jelaskan semuanya secara terus terang termasuk rencana suaminya.... Dia semakin terisak tapi sudah agak tenang, kuberanikan memegang tangannya seraya memohon maaf atas kekhilafanku dan kelancangan ku.......
Kemudian dia sedikit teriak mengusirku... ”Pergi dari sini...!!” katanya
Setelah beres beres pakaian ku aku segera keluar. Sesampai dikamar aku gak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi terhadap diriku, Bagaimana kalau ibu melaporkan kejadian ini sama suaminya.....

Pada saat sarapan pagi kulihat semuanya biasa biasa saja seperti tidak terjadi seuatu demikian juga dengan si boss begitu ceria mungkin senang dengan petualangan semalam, Cuma kulihat ibu agak murung dan diam. Selanjutnya kulihat sopir boss mengemasi barang kemudian ibu naik mobil dan pergi....sambil berdebar debar aku bertanya sama si boss ketika berpapasan ”ibu sudah pulang Pak ?, tanyaku .”iya gak enak badan katanya” jawab si boss.

Wahhh untungnya diriku, rupanya si Ibu memilih diam tentang pengalamanya semalam... mungkin merasa sama sama menikmati atau dia juga tidak mau aibnya terbuka karena dia kan orang terhormat....
Kadang kadang aku sempet ketemu dengan si ibu kalau kebetulan ke kantor... aku mencoba tersenyum, kadang dia balas tersenyum kalau pas lagi ada orang lain, tapi pernah papasan berdua si Ibu Cuma buang muka.... marah kali ya ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar