Kamis, 24 Desember 2009

Pelecehan Gadis Berjilbab Dalam Bis

Jam menunjukkan pukul 5 kurang 10 sore, seluruh calon penumpang bis kota sudah membanjiri halte. Sindy mulai mendekap erat tasnya, takut ada copet yang melintas. Sindy adalah seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta di salah satu kota di sumatera, tinggi 164 cm, memakai Jilbab, badannya langsing, walaupun berjilbab Sindy tetap mengikuti mode pakaian jaman sekarang, sehingga tak heran pakaiannya sering membuat pria-pria sekitarnya menelan ludah, karena walaupun tertutup tetapi tetap saja memperlihatkan lekuk tubuh sindy.

Celana legging panjang sebetis yang berbahan cukup tipis, membuat kakinya yang panjang dan langsing menjadi terlihat jelas lekuk-lekuknya, serta sendal ber-hak tinggi yang dikenakannya semakin menambah keseksian kakinya. Pantatnya tidak terlalu besar, proporsional dengan badannya. Dadanya juga tidak terlalu besar, standar orang indonesia. Wajahnya yang manis, dengan bibir tipis dipoles listik merah jambu, serta tak henti-hentinya menebar senyum, bisa membuat hati pria mana saja berdesir dan berhayal bisa melumatnya.
Akhirnya bis yang ditunggu datang juga, semua penumpang langsung merangsek masuk, tidak peduli pria ataupun wanita. Begitupun sindy, dia langsung merangsek masuk tubuhnya yang agak mungil membuat dia lebih mudah untuk menyelip di antara para penumpang, walaupun sindy hanya bisa berdiri diatas bis karena sudah sesak dengan penumpang.
Dengan penuh penumpang, bis pun berjalan menyusuri rutenya. Di dalam bis, Sindy mencoba tetap mendekap tasnya, takut dicopet orang, karena semua barang – barang berharganya ada disitu.
Selang 15 menit, ia mulai merasa ada himpitan dari belakang, terasa ada sesuatu di bokongnya. Sesuatu itu terasa seperti kontol pria yang mulai mengeras. Pria tersebut menggesek-gesekkan kontolnya di belahan bokong Sindy. Ia pun berusaha menutupi bokongnya dengan tangan kanannya. Namun, bukannya menutupi tapi tangannya malah memegang kontol pria tersebut.
Merasa mendapat angin segar, pria tersebut langsung memegangi tangan Sindy, sementara tangan pria kirinya membuka retsletingnya sehingga keluarlah kontolnya yang sudah mulai menegang. Tangan Sindy diarahkan untuk memegang dan mengocok kontol pria tsb. Tangan kirinya meraba-raba kedua bukit kembar milik Sindy. Sindy yang memakai kemeja cukup ketat dengan ukuran S, hanya bisa pasrah, karena posisinya yang dijepit dari segala arah, sementara sulit baginya untuk meminta tolong, karena suasananya sangat berisik dan semua orang acuh terhadap apa yang sedang terjadi.
Pria tersebut makin ganas, setelah puas meremas-remas payudara Sindy, ia pun berusaha menurunkan celana legging Sindi yang berbahan karet sehingga CD putihnya terlihat. Diremas-remasnya bokong Sindy, lalu dengan tangan kirinya itu ia meraba-raba vagina Sindy, dipilin-pilin klitorisnya. Sindy hanya bisa menggelinjang kegelian menerima perlakuan seperti itu, ia pun merasa CD-nya menjadi basah, ia malah merasa menikmati permainan pria tsb.
Setelah puas dikocok oleh tangan Sindy, ia pun mulai menggesek-gesek kontolnya di belahan bokong Sindy yang hanya tertutup oleh CD. Tangan kirinya sudah menyelinap di dalam CD Sindy, dan jari-jarinya mulai memainkan peranannya. Selang 15 menit, pria tersebut sampai pada klimaksnya, ia pun menyemburkan lahar panasnya ke CD Sindy dan juga mengenai Jilbab dan Celana leggingnya. Sindy pun menyemburkan cairan orgasmenya, yang membuat CD-nya menjadi semakin basah. Pria tersebut langsung menyelinap kabur ketika bis berhenti sejenak, sementara Sindy harus melanjutkan perjalanan dengan CD dan celana yang lengket karena mani dan cairan orgasmenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar